Sehingga, ujar Sri Mulyani, lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank atau Bank Dunia memprediksi pelemahan ekonomi dunia pada 2022 akan berlanjut dan semakin dalam pada 2023 hingga terjadi resesi.
"Itu yang disebut outlook yang dunia menghadapi prediksi gelap gulita," ucap Sri Mulyani.
Ditambah, menurutnya, situasi geopolitik akibat perang antara Rusia dan Ukraina masih berjalan. Bahkan ia menilai semakin sengit dan akan menimbulkan suasana yang berlarut-larut. Hal itu ia lihat dari kondisi kedua negara yang masih terus memobilisasi alat militer yang semakin kompleks.
Tetapi, Sri Mulyani menyatakan optimis bahwa Indonesia pemulihan ekonomi Indonesia akan berjalan dengan baik. Menurutnya, hal itu bisa dinilai dari bagaimana Indonesia berhasil menjadi tuan rumah G20 pada akhir tahun lalu dalam dalam kerumitan situasi pasca pandemi, inflasi tinggi yang mengancam dunia, dan kondisi geopolitik yang memanas.
"Jadi kalau tadi kita harus menjadi perekat bangsa, wong kita sudah menjadi perekat dunia. Masa Indonesia sendiri enggak bisa kita rekatkan," tutur Sri Mulyani.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini