Microsoft
Microsoft memangkas 10.000 ribu karyawan awal pekan ini ketika raksasa perangkat lunak itu mengumumkan akan memberhentikan hampir 5 persen tenaga kerjanya. Ini adalah PHK putaran kedua dalam beberapa bulan terakhir. Pada Oktober lalu, Microsoft mengumumkan akan memberhentikan 1 persen dari karyawannya yang berjumlah sekitar 180.000 orang.
Microsoft berencana memangkas ribuan bidang pekerjaan dengan sejumlah peran yang akan dihilangkan pada divisi sumber daya manusia dan teknik. PHK akan terjadi di sektor teknologi Amerika Serikat, termasuk Amazon dan Meta, dilakukan sebagai tanggapan atas merosotnya permintaan dan prospek ekonomi global yang buruk.
Alphabet
Perusahaan induk Google, Alphabet Inc, memangkas sekitar 12.000 karyawan pada Jumat, 20 Januari 2023. Ini adalah PHK terbesar sejauh ini di Januari 2023. Dalam siaran pers, Kepala Eksekutif Alphabet Sundar Pichai mengatakan, "PHK terjadi setelah dua tahun pertumbuhan dramatis dan perekrutan berlebihan untuk realitas ekonomi berbeda yang kita hadapi hari ini,"
Meta
Pada 11 Januari 2023, perusahaan milik Mark Zuckerberg yang mengelola WhatsApp, Instagram, dan Facebook tersebut harus merelakan setidaknya 20 calon staf berprestasi. Padahal perusahaan yang berganti nama tersebut sempat menjanjikan peran terbaik pada kandidat.
Spotify
Perusahaan teknologi asal Swedia, Spotify, juga akan melakukan PHK. Meski begitu, Spotify belum menyebutkan secara spesifik berapa jumlah karyawan yang akan terkena PHK, seperti dikutip Antara, Senin, 23 Januari 2023. Perusahaan yang mengembangkan platform streaming musik yang berbasis di Swedia ini juga belum memberikan tanggapan atas isu tersebut.
Twitter
Platform berjejaring di jagat maya yang baru dibeli Elon Musk juga memutus perjanjian kerja terhadap sekitar 10 karyawannya. Media sosial Twitter melanjutkan PHK di tahun sebelumnya khusus kantor di Dublin dan Singapura. Kepala Kepercayaan dan Keamanan Twitter, Ella Irwin, ingin mengatur manajemen sumber daya manusia (SDM) menjadi satu sumber saja.
Amazon
Pada 5 Januari 2023, perusahaan milik Jeff Bezos juga memutus hubungan kerja terhadap 18.000 stafnya. Belum jelas mengapa e-commerce yang berpusat di Amerika Serikat tersebut menghilangkan ribuan pekerjanya. Serta belum ada informasi resmi terkait posisi apa saja yang terdampak.
CEO Andy Jassy mengumumkan berita PHK dalam email kepada karyawan yang dibagikan secara online berjudul, "Pembaruan dari CEO Andy Jassy tentang eliminasi peran,"
Dalam email tersebut, Jassy mengatakan bahwa dia memutuskan untuk melakukan pemotongan tambahan setelah bertemu dengan para pemimpin di perusahaan untuk membahas cara mengurangi biaya di tengah ekonomi yang goyah dan memprioritaskan apa yang paling penting bagi pelanggan dan kesehatan jangka panjang bisnis Amazon.
Selanjutnya: Uber melakukan PHK....