Kemudahan memesan transportasi memicu popularitas Uber. Hanya dengan sentuhan jari, transportasi yang dipesan dapat datang dan menghampiri penumpang berdasarkan GPS.
Startup yang berbasis di San Francisco tumbuh dengan cepat seiring popularitasnya yang terus naik. Pada 2011, Uber meluncurkan layanannya secara internasional di Paris, tempat dimana ide awal Uber muncul.
Melantai di Bursa Saham
IPO Uber, yang dihargai setinggi $120 miliar oleh investor Wall Street, adalah salah satu yang paling dinanti-nantikan. Uber go public pada 9 Mei 2019, tetapi nilai sahamnya cenderung turun.
Uber membuat sejarah dengan kerugian terbesar dalam sejarah AS di hari pertama IPO. Sejak itu, Uber bekerja keras agar dapat meraih keuntungan. Uber juga mengakuisisi perusahaan terkenal termasuk JUMP, Postmates, dan Drizly, serta kesepakatan kemitraan dengan Lime.
Budaya seksis hingga CEO Kalanick mundur
Pada tahun 2017, budaya kerja di Uber dianggap sangat seksis, dan ofensif dalam sebuah postingan blog 3.000 kata. Postingan tersebut dengan cepat menjadi viral hingga harus diselidiki lebih lanjut
CEO Travis Kalanick akhirnya terpaksa mengundurkan diri yang diikuti dengan lebih dari 20 karyawan pada 21 Juni 2017. Setelah dua bulan, Dara Khosrowshahi, yang semula CEO Expedia, menggantikan posisi Kalanick sebagai CEO Uber.
Uber adalah salah satu perusahaan yang paling banyak dijadikan contoh di dunia. Dalam sejarah, Uber juga pernah menjadi startup paling berharga di dunia yang mengancam industri penyedia jasa transportasi konvensional.
Meskipun pandemi Covid-19 sempat memukul Uber hingga mengalami kerugian dan mengacaukan rencana perusahaan itu untuk mendapatkan keuntungan, tetapi investasi strategis menyelamatkannya. Investasi strategis itu dilakukan Uber dalam cabang bisnisnya seperti Uber Eats.
Waktu yang akan menentukan apakah Khosrowshahi dapat mengangkat valuasi Uber menjadi US$ 120 miliar seperti yang semula diproyeksikan. Atau sebaliknya, justru Uber semakin jatuh dan harus mencatat kerugian.
NAUFAL RIDHWAN ALY | REUTERS | INVESTOPEDIA | GLOBAL DATA
Baca juga: Spotify Bakal PHK Karyawan, Ikuti Jejak Google, Microsoft, dan Amazon?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.