TEMPO.CO, Lebak- Para pedagang di Kabupaten Lebak, Banten meraup keuntungan hingga tiga lipat dari penjualan ikan bandeng selama perayaan Imlek. Pasalnya permintaan ikan bandeng di wilayah tersebut meningkat tajam hingga terjual satu ton dari sebelumnya lima kuintal/hari.
"Kami merasa kewalahan melayani permintaan konsumen yang kebanyakan warga Tionghoa mulai dua hari jelang Imlek," kata Toni, 60 tahun, seorang pedagang ikan bandeng di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Senin, 23 Januari 2023.
Permintaan ikan bandeng pada perayaan Imlek sudah biasa, seperti tahun-tahun lalu.
Mereka warga Tionghoa membeli ikan bandeng menjadi tradisi selama perayaan Imlek untuk dikonsumsi bersama anggota keluarga.
Selain itu juga ikan bandeng memiliki makna untuk masyarakat Tionghoa dalam perayaan Imlek. "Kami mendatangkan ikan bandeng itu dari Karawang dan dijual antara Rp60 ribu - 80 ribu/kg dan bisa meraup keuntungan Rp3 juta dari sebelumnya Rp1 juta," kata Toni.
Begitu juga pedagang ikan bandeng lainnya di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Udin, 50 tahun, mengaku omzet pendapatan menjelang Imlek naik tajam hingga dua kali lipat.
Ikan bandeng segar itu didatangkan dari Serang, Banten dengan harga bervariasi mulai Rp60 ribu sampai Rp80 ribu/kg. "Kami bisa meraup keuntungan Rp3 juta dari sebelumnya Rp1 juta/hari," katanya.
Lien Giok, 60 tahun, warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya rutin membeli ikan bandeng untuk konsumsi pada perayaan Imlek bersama anggota keluarga. "Kami membeli ikan bandeng 10 kilogram dengan harga Rp800 ribu ukuran sedang," katanya.
Sementara itu, Lion Sie atau Agus Winata,55 tahun, warga Rangkasbitung mengaku dirinya membeli ikan bandeng sebanyak 20 kilogram dengan ukuran sedang. "Kita memasak bandeng itu untuk di sayur kuning, semur dan lainnya juga nantinya dibagikan ke saudara, kerabat, dan tetangga sekitar rumah," katanya.
Baca Juga: One Way dari Puncak ke Arah Jakarta Siang Ini, Arus Balik Liburan Imlek
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.