“Kalau berasal dari zaman purbakala, kenapa pedang samurai keluar yang pakai drat? Nah di situ kami mewanti-wanti. Maka saya pancing, mau saya hancurkan," ucap Amin.
Ia pun akhirnya yakin bahwa pedang samurai tiga tombol yang ditawarkan ke dirinya itu palsu karena zaman dulu belum ada mesin bubut. "Kenapa di pedang samurai itu ada drat? Nah itu bisa buatan Bandung, buatan Surabaya, enggak tahu,” kata Amin.
Haji Amin menemukan banyak kejanggalan
Karena mendapati banyak kejanggalan, Amin berinisiatif untuk menjebak mafia barang antik itu. "Kami mau basmi itu. Memang mafia dia. Aparat keamanan bisa saja menumpas, tapi tidak sedetail itu. Kalau saya, saya pelajari dulu," ujarnya.
Muhammad Amin sempat jadi sorotan setelah beredar viral video dirinya mengaku punya rekening tabungan Rp 500 triliun. Amin terkejut video yang dibuat itu justru diviralkan oleh kelompok yang ia sebut mafia barang antik. Padahal, niat Amin membuat video testimoni saldo Rp 500 triliun agar si pemilik pedang samurai mendatangi dirinya di sebuah hotel di Bekasi.
Si pemilik pedang itu sebelumnya meminta Amin membuktikan bahwa ia punya cukup dana untuk membeli pedang samurai tiga tombol senilai Rp 450 triliun. Amin lalu meminta bantuan beberapa orang yang ia temui di hotel agar membantu membuat video beserta kertas bertuliskan nominal Rp 500 triliun.
Amin mengaku pada akhirnya tekor Rp 30 juta akibat ditipu mafia barang antik tersebut. Pada tahap awal, ia menyetor duit Rp 8 juta ke orang suruhan dari si pemilik pedang samurai untuk selamatan. Tapi barang yang dibeli tak kunjung datang. Belum lagi uang transportasi pesawat, sewa hotel, makan, dan lain-lain sudah kadung dikeluarkan.
“Kami yang rugi, tapi saya diam saja. Kerugian kurang lebih Rp 30 jutaan, sama transportasi, kasih yang nungguin. Barangnya enggak ada, dijanjikan saja. Saya kira betul, ternyata enggak ada. Kalau misalnya ada, saya bisa menego lagi. Tiga tombol (Samurai) itu Rp 450 triliun. Satu tombol Rp 150 triliun,” ujar.
Akibat video viral ini, Haji Amin sempat dimintai klarifikasi oleh petugas Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan. Tapi belakangan, kata dia, polisi menutup kasus tersebut.
Baca juga: Terkini: Haji Amin Rugi Besar Usai Video Pamer Saldo Rp 500 Triliun, Cerita Karyawan Google Kena PHK
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.