TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin keuangan negara pada tahun 2023 dapat dikelola dengan baik, dengan sikap optimistis namun waspada.
"Semua Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah harus makin baik dan tepat mengelola anggarannya. Tepat sasaran, tepat waktu, tepat kualitas dan akuntabel, tidak boleh ada korupsi," tulis Sri Mulyani pada caption di unggahan di media sosial Instagramnya @smindrawati, Selasa, 17 Januari 2023.
Baca: Sri Mulyani Sebut Pemerintah Kucurkan Rp 422 T untuk Subsidi Energi Tahun 2022
Pada unggahan tersebut, dia juga mengungkapkan soal Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara Jakarta, Senin, 16 Januari 2023 dengan agenda evaluasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2022 dan pelaksanaan APBN 2023.
"Kondisi ekonomi dunia tahun 2022 sangat menantang dan kompleks. Perang di Ukraina, disrupsi rantai pasok menyebabkan kenaikan harga komoditas pangan dan energi serta mineral," ujar Sri Mulyani.
Bendahara negar ini menjelaskan, APBN 2022 telah menjadi instrumen penting untuk melindungi rakyat dan ekonomi (shock absorber dan counter cyclical) sejak pandemi dan masa pemulihan.
Lebih lanjut, dia menuturkan tahun 2022 berhasil dilalui Indonesia dengan pemulihan ekonomi yang kuat di angka 5,7 persen pada Kuartal III. Semua daerah kembali pulih, kata dia, termasuk Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terpukul berat selama pandemi pulih dengan pertumbuhan 6,7 persen pada Kuartal III.
Dia juga mencatat kebangkitan semua sektor, termasuk sektor transportasi tumbuh 21 persen serta akomodasi makanan dan minuman tumbuh 11 persen, begitu juga dua sektor lain yang juga mengalami pukulan tajam selama pandemi.
Selanjutnya: "APBN 2022 memberikan bansos..."