TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan target penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) oleh Perum Bulog tahun ini naik menjadi 2,4 juta ton. Hal tersebut untuk menghindari potensi impor beras di akhir tahun.
"Bulog tahun ini ditugaskan serap bukan 1 juta lagi, tapi 2,4 juta ton satu tahun. Kemudian yang untuk stabilisasi 1,2 juta ton, sehingga nanti di akhir tahun stok Bulog sudah 1 juta ton," ucap Arief saat ditemui di Gudang Bulog, Jakarta Utara pada Jumat, 13 Januari 2023.
Baca: Wamenkeu Sebut Defisit APBN jadi Strategi Hadapi Ketidakpastian di 2023, Apa Maksudnya?
Menjelang panen raya pada Maret 2023, sejumlah kementerian dan lembaga telah mengadakan rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Rapat tersebut membahas kondisi panen raya di Tanah Air yang diperkirakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi di akhir Februari 2023.
Bapanas menyebutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2022, panen dalam negeri akan mencapai 1,9 juta ton. Kemudian, pada Desember 2022 sebanyak 1,4 juta ton, Januari diperkirakan panen 1,3 juta ton, dan panen di Februari meningkat sebanyak 4,3 juta ton. Sementara kebutuhan beras nasional adalah 2,5 juta ton per bulan, sehingga ada potensi Indonesia kekurangan stok pada akhir tahun.
"Jadi kita harus atur dan jaga betul stok dan pengaturan realisasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)-nya, karena seperti kita ketahui, kebutuhan beras nasional adalah 2,5 juta ton per bulan,” tuturnya.
Anggota Satgas Pangan Polri Kombes Hermawan memperkirakan surplus pasokan beras akan terjadi pada Maret hingga Mei. Meski pada saat itu stok beras Indonesia cukup banyak, menurutnya, stok beras akan menurun lagi saat Juni. Ia merujuk pada pola yang terjadi sejak 2001 sampai 2022 yang menunjukan surplus beras hanya terjadi tiga bulan itu saja,
"Selebihnya selalu kurang. Karena itu, dibutuhkan impor beras," ujarnya dalam kesempatan yang sama, .
Untuk menghindari potensi impor, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyatakan pihaknya akan memaksimalkan penyerapan saat puncak panen raya, mulai Maret hingga Mei 2023. Bulog juga akan tetap menyerap di musim penen gadu seperti saat ini.
Pemerintah juga saat ini tengah menghitung penyesuaian harga pokok produksi (HPP) untuk menetapkan harga acuan pembelian dari petani. Ia berharap, harga acuan yang diputuskan nantinya dapat memudahkan Bulog dalam menyerap hasil panen petani, sehingga penambahan stok CBP bisa mencapai target tahun ini.
"Bulog sebagai operator pak. Nanti (HPP) diatur semuanya oleh Badan Pangan Nasional," kata Suyamto.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Sri Mulyani Ubah Tarif RS Harapan Kita, Ini Daftar Tarifnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini