Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mobile-8 Telekom Merugi  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Perusahaan telekomunikasi Mobile-8 Telecom milik Bimantara Group dengan produk selulernya yang populer bermerk Fren, menyatakan belum berani menetapkan target pendapatan dan laba bersih tahun 2009 ini.

"Masih ada kendala yang sekarang masih dalam proses penyelesaian," ujar Direktur Mobile-8 Anthony C. Kartawiria dalam suratnya kepada otoritas Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/4).

Sepanjang 2008, pemilik merek layanan telekomunikasi Fren dan Hepi itu mencatatkan kinerja yang sangat buruk. Rugi bersihnya Rp 1 triliun, terjun bebas dari laba bersih Rp 50,3 miliar tahun sebelumnya.

Kerugian terbesar perseroan datang dari rugi kurs Rp 182,8 miliar, peningkatan beban bunga Rp 367 miliar, dan rugi derivatif Rp 142 miliar.

Ketiganya berperan membuat beban lain-lain Mobile-8 melonjak 586,9 persen menjadi Rp 775,4 miliar.

Dengan beban usaha yang naik 59,2 persen ke Rp 1,2 triliun, dan pendapatan yang malah turun 17 persen menjadi Rp 731,8 miliar, tak mengherankan jika perusahaan merugi besar.

Menurut Anthony, beban yang melesat itu diakibatkan ekspansi agresif perseroan tahun lalu, yang dilakukan karena melihat pertumbuhan industri telekomunikasi sedang berkembang baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mobile-8 menambah base tranceiver station sebanyak 65 persen dibanding tahun 2007. Namun ternyata iklim persaingan meningkat tajam, sehingga jumlah pelanggan tahun lalu tak berubah banyak dari tahun 2007.

Sementara, biaya pemasaran meningkat 79,2 persen akibat peluncuran produk baru bermerek Hepi yang belum mendapat respon pasar yang menggembirakan, dan juga biaya ekspansi pembukaan wilayah-wilayah baru.

Sejak 16 Maret 2009 lalu, otoritas bursa juga telah menghentikan sementara perdagangan saham dan obligasi Mobile-8. Sebabnya, perseroan gagal membayar bunga obligasi kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia sesuai jadwal.

Obligasi yang dimaksud ialah obligasi rupiah senilai Rp 675 miliar yang diterbitkan pada Maret 2007 dan jatuh tempo pada 2012. Perseroan menawarkan bunga obligasi 12,37 persen per tahun yang dibayarkan tiap tiga bulan.

Pembayaran bunga obligasi terakhir, yakni yang ketujuh sudah dibayar pada 15 Desember 2008. | BUNGA MANGGIASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Smartfren Mulai Beralih ke Frekuensi 2,3 GHz

14 Desember 2016

Smartfren memperkenalkan dua produk terbarunya yaitu Smartfren Andromax T dan Smartfren Andromax Tab 8.0 di Jakarta, (3/10). TEMPO/Imam Sukamto
Smartfren Mulai Beralih ke Frekuensi 2,3 GHz

Switch off ini sesuai dengan amanat dari Peraturan Menteri Kominfo No: 22 Tahun 2014 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio


Smartfren Luncurkan Jaringan 4,5G

20 Agustus 2015

Pengunjung melihat produk 4G Smartfren saat acara peluncuran layanan telekomunkasi seluler berbasis 4G LTE Advanced di Jakarta, 19 Agustus 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Smartfren Luncurkan Jaringan 4,5G

Perbedaan 4G dan 4.5 adalah 4G menggunakan single carrier, sedangkan 4.5G dua carrier.


Bangun Jaringan 4G LTE, Smartfren Anggarkan Rp 7 Triliun  

19 Agustus 2015

Menteri Perindustrian Husein, Chairman Sinarmas Frangky D Widjaya, Menkominfo Rudiantara, Presiden Komisaris Smartfren Gandi Sulistyanto dan Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys menghadiri peluncuran layanan telekomunkasi seluler berbasis 4G LTE Advanced di Jakarta, 19 Agustus 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Bangun Jaringan 4G LTE, Smartfren Anggarkan Rp 7 Triliun  

Smartfren menggunakan dua vendor Nokia dan ZTE.


StarOne Resmi Tutup, Pelanggan Dimigrasi ke GSM Indosat

5 Juli 2015

StarOne
StarOne Resmi Tutup, Pelanggan Dimigrasi ke GSM Indosat

Indosat secara resmi mengakhiri layanan berbasis teknologi CDMA dengan merek StarOne pada 30 Juni 2015.


Bakrie Telecom Mulai Pecat Karyawan, Ini Kata Analis

11 Maret 2015

PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) - Esia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Bakrie Telecom Mulai Pecat Karyawan, Ini Kata Analis

Jika efisiensi karyawan tidak dilakukan, perusahaan akan semakin terpuruk dan kerugiannya membengkak.


Skenario Bisnis Bakrie Telecom Meski Merugi

11 Maret 2015

PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) - Esia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Skenario Bisnis Bakrie Telecom Meski Merugi

BTEL tetap optimistis seiring dengan kerja sama operasi antara perusahaan dan PT Smartfren Telecom Tbk (Fren) untuk penyediaan layanan 4G.


Utang Membengkak, Bakrie Telecom Pangkas Karyawan

11 Maret 2015

PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) - Esia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Utang Membengkak, Bakrie Telecom Pangkas Karyawan

Jumlah karyawan perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA per Desember 2013 mencapai 1.438 orang.


Dukung Indar IM2, Begini Kata Menteri Rudiantara

4 Maret 2015

Indar Atmanto
Dukung Indar IM2, Begini Kata Menteri Rudiantara

Dua surat menteri sebelumnya menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Indar telah sesuai dengan peraturan yang ada.


Hikmah Kasus IM2, Regulasi Telekomunikasi Direvisi

27 Februari 2015

Mantan Direktur IM2 Indar Atmanto. Tempo/Ratih Purnama
Hikmah Kasus IM2, Regulasi Telekomunikasi Direvisi

Alasannya, selain undang-undang ini sudah berlaku 15 tahun, juga untuk mengakomodasi pekembangan terkini di bidang telekomunikasi.


Mantan Dirut IM2 Ajukan PK, Ini Kata Pemerintah

27 Februari 2015

Indar Atmanto
Mantan Dirut IM2 Ajukan PK, Ini Kata Pemerintah

Pemerintah harus menciptakan ekosisitem yang baik di sektor telekomunikasi.