TEMPO.CO, Jakarta -Kurs rupiah ditutup menguat tajam 143 poin di level Rp 15.338 per dolar AS pada perdagangan sore ini, Kamis 12 Januari 2023. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah menguat hingga 140 poin di level Rp 15.482 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah ini disumbang oleh tergelincirnya dolar AS mendekati level terendah dalam tujuh bulan melawan Euro. Selain juga adanya ekspektasi bahwa Bank of Japan akan meninjau efek samping dari pelonggaran moneternya.
Adanya laporan Yomiuri bahwa BOJ akan meninjau efek samping dari pelonggaran moneter pada pertemuan kebijakan minggu depan dan mungkin mengambil langkah tambahan untuk memperbaiki distorsi di pasar.
“Berita tersebut mengikuti perubahan mengejutkan BOJ pada bulan Desember untuk kontrol imbal hasil obligasi, meskipun langkah tersebut telah gagal untuk mengatasi distorsi yang disebabkan di pasar obligasi dari pembelian obligasi besar-besaran oleh bank sentral,” kata Ibrahim lewat keterangan tertulisnya, Kamis 12 Januari 2023.
Selain itu, data inflasi AS yang diawasi ketat, yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang berapa banyak inflasi di ekonomi terbesar dunia telah dimoderasi dan di jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve.
“Ekspektasi bahwa Fed mungkin mendekati akhir dari kampanye pengetatan kebijakan moneter yang agresif dan mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga setinggi yang dikhawatirkan sebelumnya telah membuat greenback jatuh ke posisi terendah baru terhadap rekan-rekannya tahun ini,” kata Ibrahim.
Di luar dugaan, data inflasi konsumen Cina tumbuh sedikit lebih dari yang diperkirakan pada bulan Desember dari bulan sebelumnya, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi mulai meningkat setelah pemerintah melonggarkan sebagian besar tindakan anti-Covid.
Namun kelemahan inflasi harga produsen menunjukkan bahwa aspek ekonomi tertentu masih tertinggal. Negara ini bergulat dengan lonjakan besar dalam kasus COVID-19 setelah pencabutan sebagian besar pembatasan.