TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut Indonesia berencana mengekspor jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia pada tahun ini. Bapanas akan mengekspor sebanyak 200 ribu ton dalam tiga bulan pertama ketika akspor dimulai.
Baca juga : Harga Jagung Internasional Tinggi, Mentan Minta Industri Serap Pakan dari Petani Lokal
"Pada tiga bulan pertama sebanyak 200 ribu ton," ujar Arief saat ditemui di Kantor Foodbank of Indonesia, Jakarta Selatan pada Selasa, 10 Januari 2023.
Arief mengatakan dirinya telah menemui para duta besar dari negara-negara tujuan ekspor tersebut untuk membahas rencana ini. Namun, dia mengaku masih ada sejumlah kendala yang dihadapi Bapanas. Antara lain penyediaan teknologi angkut yang berfungsi untuk memindahkan jagung dari satu kapal ke kapal lainnya. Untuk membangun teknologi tersebut, pemerintah menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 2 triliun.
"Dengan menggunakan teknologi berbentuk belalai. Jadi belalainya akan memindahkan jagung dari kapal ke kapal. Tidak seperti sekarang pakai terpal, pakai jaring," ucap Arief.
Baca juga : Aksi Jokowi Tanam Jagung di Sorong
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan arahan untuk meningkatkan produktivitas jagung. Peningkatan produktivitas dilakukan melalui pembukaan lahan di area baru dan penggunaan benih unggul.
Arahan Presiden Jokowi itu, kata dia, berdasarkan pertimbangan tingginya potensi komoditas jagung. Berdasarkan data USDA Tahun 2022, tercatat produksi jagung Indonesia mencapai 34,4 juta ton.
Pemerintah juga berencana melakukan efisiensi di seluruh lini kegiatan dalam rantai pasok jagung, mulai dari proses panen, penanganan pascapanen, penyimpanan, hingga proses transportasi dan distribusi. Efesiensi dilakukan dengan menerapkan inovasi dan teknologi pertanian, salah satunya seperti penggunaan teknologi digital dalam precision agriculture.
Menurut Airlangga, potensi hilirisasi industri pengolahan jagung sangat tinggi untuk produksi makanan olahan seperti pati jagung, bihun jagung, corn grits, tepung jagung, pemanis dan makanan ringan. Ia mengatakan Indonesia akan melakukan ekspansi industri pengolahan jagung di sejumlah wilayah, serta penyesuaian spesifikasi bahan baku jagung antara produksi dalam negeri dengan kebutuhan industri.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini