TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memastikan sarana dan prasarana serta fasilitas pelabuhan ada Maluku dalam kondisi baik dan aman setelah diguncang gempa magnitudo 7,5. Gempa mengguncang Maluku pada dini hari tadi, Selasa, 10 Januari 2023.
Selain pelabuhan, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha juga menjelaskan, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) juga dalam kondisi baik. “Pasca kejadian gempa bumi, berdasarkan laporan yang diterima dari para kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah Maluku, pelabuhan dan SBNP yang ada di Maluku dalam keadaan baik dan aman,” ujar Arif lewat keterangan tertulis, Selasa 10 Januari 2023.
Arif meminta agar jajarannya di lokasi yang terkena gempa untuk tetap waspada dan siaga terhadap gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Dia pun menginstruksikan untuk terus melakukan pengawasan dan pengecekan jika ditemukan adanya kerusakan pasca gempa bumi tersebut di pelabuhan.
“Saya minta kepada seluruh kepala UPT yang ada di Maluku untuk terus waspada dan siaga ke depannya, selain itu harus siap membantu jika fasilitas pelabuhan dibutuhkan untuk proses evakuasi atau penyaluran bantuan,” kata Arif.
Saat ini, dia berujar, pelayanan transportasi laut juga berjalan normal, namun para petugas harus tetap waspada dan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran. Lebih lanjut Arif meminta agar kepala UPT di wilayah Maluku untuk dapat menginformasikan kondisi terkini secara berkala dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar dapat bergerak cepat serta mengantisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Gempa dengan kekuatan Magnitudo 7,9 Guncang Maluku, pada hari Selasa, 10 Januari 2023 pada pukul 00.47 WIB. BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami. Berdasarkan data sementara, pusat gempa berada pada titik 7.25 LS,130.18BT atau 148 km barat laut Maluku Tenggara di kedalaman 131 km.
BMKG masih belum menyebut penyebab gempa. Namun, gempa bumi dirasakan di daerah Saumlaki dengan intensitas V MMI. Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Di Dobo dan Tiakur dengan intensitas MMI IV. Di Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan intensitas III-IV. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Di Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan dan Kupang dengan intensitas II-III. Di Ambon dan Piru dengan intensitas II. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Ratusan warganet mengomentari kabar dari akun resmi BMKG. Diantaranya menyebutkan terasa hingga Kupang, Sorong, Timika, Merauke dan NTT.
MOH KHORY ALFARIZI | MARIA FRANSISCA LAHUR