Prospek harga emas di tahun 2023
COO Lakuemas Geoffrey Aten memperkirakan harga emas di Indonesia akan mengalami tren bullish (tren meningkat) tahun 2023. Bahkan, dari pengamatannya, harga emas di Tanah Air jarang turun.
“Emas itu 10 tahun terakhir trennya bullish atau naik. Kenapa emas di Indonesia jarang turun karena ada dua indikator," ujar Geoffrey saat peluncuran fitur baru Lakuemas Elite di Central Park Mall Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022.
Dua faktor itu adalah harga logam mulia yang bergantung pada harga emas dunia dan ketergantungan terhadap kurs dolar AS. Dengan tren bullish itu, kata dia, emas merupakan salah satu investasi yang paling aman.
Ia menyebutkan, hampir semua investor memiliki investasi emas dalam portofolionya. Nilai emas dari zaman dulu hingga kini selalu meningkat dan jarang memberikan kerugian.
“Pada zaman Nabi dulu, 1 dinar bisa untuk membeli kambing. Saat ini 1 dinar apabila dikonversi ke emas setara dengan 3 gram emas. Sekarang 3 gram emas bisa beli kambing dan bisa ditabung juga. Emas sudah terkenal safe haven," kata Geoffrey.
Terlebih di tengah ancaman resesi saat ini, menurut Geoffrey, harga emas juga akan terus menguat. Hal ini terbukti dari banyak orang mengambil aksi untung di pasar modal akibat melihat instrumen investasi, seperti kripto, sudah mengalami kekacauan. Tapi emas tetap dianggap aman dan bisa disimpan, bisa juga dijual.
Ia menilai harga emas selama ini terdesentralisasi. Artinya, tidak ada negara atau institusi yang mengatur harga emas.
"Harga emas berasal dari supply dan demand. Seperti contoh saat mengambil konsesi di Papua, emas akan menjadi terbatas karena secara terus menerus dikeruk. Karena terbatas, nilainya akan naik,” kata Geoffrey.
ANTARA | SWA
Baca juga: Harga emas Antam Naik Rp 6 Ribu, Dibanderol Rp1.056.000
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.