9. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
Selain emiten pembagi dividen interim terbesar tahun ini, ada pula JSKY yang menarik perhatian karena kini berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Permohonan JSKY dikabulkan melalui putusan PKPU No. 308/Pd.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga Jkt.Pst, pada 22 Desember 2022 lalu.
Majelis Hakim memutuskan beberapa hal dalam putusannya. Pertama adalah menerima permohonan PKPU dari JSKY. Kedua, menyatakan JSKY dalam keadaan PKPU sementara. Berikutnya, menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan Niaga pada PN Jakpus untuk mengawasi proses PKPU JSKY sebagai termohon.
Putusan itu juga menunjuk dan mengangkat Yudhi Bimantara sebagai pengurus PKPU proses PKPU atau selaku kurator dalam hal JSKY dinyatakan pailit. Adapun Hakim Pengawas akan melaporkan perkembangan yang dicapai selama proses PKPU dalam rapat permusyawaratan Hakim pada 3 Februari 2022.
Berdasarkan data RTI, mayoritas saham JSKY dipegang oleh investor publik sebanyak 1,32 miliar (1.323.841.793) saham atau setara 65,14 persen. Komposisi pemegang saham terbanyak kedua dipegang oleh PT AJ Adisarana Wanaartha sebesar 413,31 juta (413.316.700) saham atau setara 20,33 persen.
Namun, ketika melihat daftar pemegang saham di atas 5 persen per 1 November 2022, nama Belvin tidak lagi tercatat pada saham JSKY. Dalam daftar tersebut, nama Belvin hanya tercatat sebagai pemegang saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) dengan 109.769.300 saham atau setara 5,94 persen.
Masih dalam data yang sama, tercatat masih ada saham JSKY yang dipegang oleh Wanaartha melalui Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha sebanyak 413,31 juta (413.316.700) saham atau setara 20,33 persen. Kemudian Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga masih menggenggam 203.352.927 saham atau setara 10 persen.
10. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
GOTO resmi menjadi perusahaan yang sahamnya masuk dalam perdagangan di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GOTO tahun ini. Startup gabungan Gojek dan Tokopedia itu tercatat menjadi emiten pendatang baru dengan perolehan dana IPO terbesar sepanjang 2022 mencapai Rp13,73 triliun. GOTO itu melepas 40,62 miliar lembar dengan harga Rp338 per saham. Adapun saham GOTO dicatatkan di BEI pada 11 April 2022.
Ringkasan prospektus IPO menyebutkan GOTO melepas 52 miliar saham baru dalam rangka pelaksanaan IPO ini, atau setara 4,35 persen dari total modal disetor dan ditempatkan. Harga saham perdana ditawarkan di kisaran Rp316-Rp346 sehingga target perolehan dana sebanyak banyaknya senilai Rp17,99 triliun. Di tengah dinamika bursa, khususnya untuk emiten teknologi, GOTO juga menerapkan opsi greenshoe untuk menjaga stabilisasi harga saham pasca-IPO.
Dalam menerapkan skema greenshoe, GoTo menetapkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 15 persen dari jumlah saham yang ditawarkan pada saat IPO, atau 7,8 miliar saham, yang akan diambil dari saham treasuri. Jika skema greenshoe ini dilakukan dan terlaksana secara optimal, maka total saham GoTo yang beredar di publik sebanyak-banyaknya 59,825 miliar lembar saham.
GOTO juga menjadi emiten yang gonjang-gonjing, karena melakukam pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada 1.300 karyawan atau 12 persen dari tenaga kerjanya. Pemangkasan ini dilakukan di seluruh negara operasional GoTo, antara lain Indonesia, India, Singapura dan Vietnam.