6. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
Kemudian BYAN yang memberikan dividen interim dengan nilai total Rp468,51 per saham dan akan dibagikan pada 5 Januari 2023. Dalam laporan keuanganya, BYAN mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$1,62 miliar, naik 148,96 persen year on year. Kinerja itu sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan dari US$1,74 miliar menjadi US$3,34 miliar pada 9 bulan pertama 2022.
7. PT Indo Kordsa Tbk (BRAM)
Adapun emiten barang konsumen nonprimer BRAM berada di posisi ketujuh dengan membagikan dividen interim sebesar Rp300 per lembar saham. Nilai tersebut telah dibayarkan pada 19 Oktober 2022. Total dividen interim yang dibagikan BRAM mencapai Rp135 miliar atau setara Rp300 per saham untuk 450 juta saham.
8. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Posisi terakhir delapan emiten pembagi dividen interim terbesar tahun ini masih berasal dari sektor batu bara, yakni ADRO yang menebar dividen interim tahun buku 2022 sebesar Rp249,68 per lembar saham. Dividen tersebut akan dibagikan pada 13 Januari 2023. ADRO mencatatkan lonjakan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan hingga kuartal ketiga 2022.
Pendapatan usaha bersih ADRO naik menjadi US$5,9 miliar atau setara Rp92,2 triliun (kurs Jisdor Rp15.596 per dolar AS) di sembilan bulan 2022. Pendapatan ADRO ini naik 130 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,56 miliar. Sedangkan laba inti yang naik 262 persen menjadi US$2,3 miliar, dari US$644 juta pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba inti ini dikarenakan harga yang tinggi dan keunggulan operasional yang berkelanjutan.
Meningkatnya pendapatan tersebut, membuat laba bersih ADRO meningkat mencapai US$2,16 miliar, atau setara Rp33,8 triliun. Laba bersih ini meningkat 366 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$465,2 juta.