11. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)
Setelah GOTO, emiten pendatang baru dengan perolehan dana IPO terbesar sepanjang 2022 adalah ecommerce Blibli atau dengan kode BELI dengan perolehan dana segar mencapai Rp7,10 triliun. Perusahaan e-commerce tersebut melepas saham sebanyak 17,77 miliar lembar dengan harga IPO Rp450 per saham. Emiten tersebut mencatatkan sahamnya pada 8 November 2022.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Blibli berhasil dimaksimalkan hingga mencapai batas atas sebanyak 15,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana. Penawaran umum saham perdana ini mendapat dukungan dan minat yang kuat dari berbagai investor domestik dan internasional. Bahkan antusiasme investor dinilai berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan (oversubscription) yang mencapai 4,4 kali lipat pada penjatahan terpusat.
Dana hasil penawaran umum ini akan digunakan Blibli untuk melunasi utang kepada BCA sebesar Rp 2,75 triliun dan ke BTPN senilai Rp 2,75 triliun. Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Rinciannya, sekitar 57 persen digunakan oleh Blibli dan 43 persen akan digunakan untuk PT Global Tiket Network (GTNe).
12. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Emiten BUKA juga menjadi emiten yang menarik perhatian. Ecoomerce itu mencatatkan peningkatan kinerja hingga sembilan bulan 2022. Pendapatan dan laba bersih emiten berkode saham BUKA ini tumbuh hingga kuartal ketiga 2022 sebesar 92 persen dari sembilan bulan 2021 menjadi Rp2,58 triliun, dari Rp1,34 triliun.
Pendapatan Mitra pada sembilan bulan 2022 tumbuh sebesar 191 persen dari sembilan bulan 2021 menjadi Rp1,44 triliun. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan BUKA menunjukkan peningkatan dari 43 persen menjadi 53 persen pada kuartal ketiga 2022. Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp3,5 triliun hingga kuartal ketiga 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 391 persen dari rugi operasional sebesar Rp1,21 triliun secara tahunan atau year on year.
MOH KHORY ALFARIZI | BISNIS
Baca: Kaleidoskop 2022: 10 Tokoh Ekonomi Bisnis Kontroversial Sepanjang Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini