Untuk itu, ia mengatakan pemerintah akan terus mendorong UMKM dan wirausaha selama masa pemulihan ekonomi ini untuk terus bangkit melalui pemberdayaan, pemberian bantuan sosial, pembiayaan, maupun pendampingan.
Termasuk mendorong tumbuhnya ekosistem kewirausahaan seperti jejaring dan inkubasi bisnis, inovasi produk atau jasa berbasis riset, pemanfaatan teknologi, peningkatan literasi digital, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif.
"Kedepan langkah ini akan terus ditata agar berbagai program dan anggaran kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun seluruh pemangku kepentingan agar dapat saling bersinergi dalam sebuah desain besar pengembangan kewirausahaan nasional," ucap Ma'ruf.
Adapun kendala terbesar UMKM saat ini, menurut Ma'ruf, masih seputar akses pembiayaan dan permodalan, kemudian disusul soal akses pasar, pemasaran, dan promosi produk, serta akses bahan baku atau alat produksi dan kendala-kendala lainnya. Oleh karena itu ia meminta kementerian dan lembaga yang berwenang untuk meningkatkan bantuan modal melalui penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR.
Khususnya, dengan skema KUR berbasis kelompok usaha atau klaster melalui lembaga penyalur dana bergulir KUMKM. Menurut Ma'ruf, pembiayaan KUR berbasis klaster dapat menjadi solusi bagi unit usaha rakyat yang belum terinklusi oleh layanan perbankan konvensional.
Baca juga: Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Kredit UMKM Ditopang dari Segmen Mikro
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.