Ini 3 Alasan Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara

Editor

Nurhadi

Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada September sebesar 1,17 persen (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Desember 2014 dengan komoditas utama penyumbang inflasi tersebut adalah harga b ahan bakar minyak (BBM), beras dan angkutan dalam kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada September sebesar 1,17 persen (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Desember 2014 dengan komoditas utama penyumbang inflasi tersebut adalah harga b ahan bakar minyak (BBM), beras dan angkutan dalam kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia resmi merilis laporan Indonesia Economic Prospect Edisi Desember 2022. Laporan tersebut sempat menyita perhatian lantaran menyebut harga beras di Indonesia lebih mahal dari sebagian besar negara-negara di Asia Tenggara. Indonesia berada di atas Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.

Laporan tersebut sontak saja mendapatkan tanggapan dari sejumlah pihak, mulai dari Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, hingga Kementerian Pertanian. Mereka secara serentak menolak klaim tersebut. Menurut mereka, laporan tersebut harus memerhatikan waktu pengambilan data.

Keterangan waktu pada laporan tersebut menunjukkan data diambil sepanjang Januari 2022. Saat itu merupakan periode para petani ketika belum melakukan panen. Hal ini, menurut Menteri Pertanuan Syahrul Yasin Limpo, menyebabkan harga beras yang relatif tinggi menjadi wajar.

Meskipun begitu, laporan Bank Dunia menyebut permasalahan tingginya harga beras di Indonesia disebabkan kebijakan pemerintah sendiri. Menurut laporan Indonesia Economic Prospect Edisi December 2022, ada beberapa sebab harga beras di Indonesia melambung tinggi dibandingkan negara-negara tetangga.

1. Perlindungan produsen

Bank Dunia menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama tingginya harga beras di Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga adalah kebijakan dukungan terhadap produsen dengan menaikkan harga produk pertanian pangan. Dari total konsumsi dalam rentang 2011–2020, tingkat efektivitas perlindungan ini mencapai 27 persen.

Menurut Bank Dunia, kebijakan yang menyebabkan harga beras terjaga relatif tetap tinggi tersebut tidak hanya merugikan konsumen. Kebijakan tersebut juga merugikan petani. Sebab, 2/3 dari jumlah petani merupakan pembeli bersih bahan makanan. Mereka secara keseluruhan tidak mendapatkan keuntungan dari harga tinggi tersebut.

2. Hambatan nontarif

“Hambatan nontarif berkontribusi signifikan terhadap tingginya harga pangan di Indonesia,” tulis Bank Dunia dalam laporannya. Hambatan nontarif tersebut meliputi kebijakan perdagangan berupa persyaratan perizinan impor, pembatasan masuk pelabuhan (port of entry restrictions), dan monopoli impor.

Bank Dunia menemukan bahwa pembatasan impor menjadi salah satu hambatan nontarif yang paling memberatkan. Pembatasan tersebut selaras dengan kebijakan monopoli impor yang diambil untuk menjaga harga pangan tetap tinggi. Bank Dunia menyebut monopoli impor biasanya dilakukan oleh BUMN untuk komoditas utama.

3. Biaya produksi tinggi

Biaya produksi tinggi pada gilirannya menyebabkan harga pangan turut tinggi. Kondisi global dan dalam negeri turut memengaruhi tingginya biaya produksi pangan. Di tingkat global, kondisi ekonomi global memburuk dan konflik Rusia-Ukraina berkepanjangan.

Di dalam negeri, biaya produksi pertanian meningkat sebesar 5,7 persen pada Oktober 2022. Peningkatan tebesar terjadi pada bidang transportasi dan komunikasi (14,9 persen), serta pupuk, pestisida, obat-obatan dan pakan (8,4 persen).

Selain itu, rantai pasokan panjang dan biaya distribusi tinggi juga menjadi berkontribusi dalam menaikkkan harga pangan bagi konsumen. Hal ini ditengarai disebabkan oleh struktur geografis Indonesia yang kompleks.

HAN REVANDA PUTRA

Baca juga: Bank Dunia Sebut Impor Kerek Harga Beras RI jadi Termahal di Asia Tenggara, Respons Mentan?








Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beli Gabah dan Beras di Petani, Berikut Besarannya

6 jam lalu

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi
Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beli Gabah dan Beras di Petani, Berikut Besarannya

Badan Pangan Nasional atau Bapanas telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras di tingkat petani dan penggilingan.


Tinjau Pasar Bulakamba, Pimpinan DPR Pastikan Harga Pangan Stabil

12 jam lalu

Tinjau Pasar Bulakamba, Pimpinan DPR Pastikan Harga Pangan Stabil

Ketersediaan dan stok bahan pokok pangan di Brebes melimpah.


Baznas: Zakat Fitrah Ramadan 2023 di Depok Rp 45 ribu

1 hari lalu

Umat Islam membayar zakat fitrah kepada amil zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu, 5 Mei 2021. Panitia Zakat Masjid Istiqlal mulai membuka layanan pembayaran zakat fitrah dengan pembayaran senilai Rp50 ribu atau 3,5 liter beras. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Baznas: Zakat Fitrah Ramadan 2023 di Depok Rp 45 ribu

Baznas Kota Depok memutuskan besaran zakat fitrah untuk Ramadan 1444 Hijriah senilai Rp 45 ribu per orang.


Jokowi Sadar Target Cadangan Beras Pemerintah 2,4 Juta Ton Bisa Gagal

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meninjau stok beras di Gudang Bulog, Perum Bulog Divre DKI Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. Presiden menegaskan peninjauan untuk memastikan stok beras aman. Agar tidak terjadi spekulasi harga beras di pasar. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sadar Target Cadangan Beras Pemerintah 2,4 Juta Ton Bisa Gagal

Di Maros misalnya, Jokowi menyebut sejumlah lahan telah terendam banjir yang berpengaruh ke hasil panen beras.


Jokowi Cek Panen Beras di Maros Sulsel, Berharap Segera Masuk Pasar

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo memeriksa beras saat inspeksi mendadak ke Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 18 Maret 2020. Foto: BPMI Setpres
Jokowi Cek Panen Beras di Maros Sulsel, Berharap Segera Masuk Pasar

Jokowi berharap hasil panen beras di Sulawesi Selatan bisa melebihi target, sehingga bisa dibawa ke provinsi lainnya yang membutuhkan.


Jokowi Harap Surplus Beras Sulsel Didistribusikan

1 hari lalu

Jokowi Harap Surplus Beras Sulsel Didistribusikan

Provinsi Sulawesi Selatan mengalami surplus hingga 2 juta ton beras.


Jokowi dan Mentan Tinjau Panen Raya di Maros

1 hari lalu

Jokowi dan Mentan Tinjau Panen Raya di Maros

Panen raya Sulawesi Selatan mengalami surplus hingga 2 juta ton.


Heru Budi Jamin Ketersediaan Bahan Pangan DKI Jakarta selama Bulan Ramadan

1 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat meninjau pengerjaan proyek Stasiun LRT Halim, Jakarta Timur, Kamis, 23 Maret 2023. Dok. Pemprov DKI Jakarta.
Heru Budi Jamin Ketersediaan Bahan Pangan DKI Jakarta selama Bulan Ramadan

Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat memastikan program KPSH berjalan lancar.


Keran Impor Beras Kembali Dibuka Lantaran Produksi Dalam Negeri Kurang? Berikut Data Perhitungan BPS

2 hari lalu

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan
Keran Impor Beras Kembali Dibuka Lantaran Produksi Dalam Negeri Kurang? Berikut Data Perhitungan BPS

Bapanas mengklaim jumlah pasokan dalam negeri tak bisa memenuhi kebutuhan CBP sehingga harus impor beras. Seperti apa data perhitungan versi BPS?


Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

2 hari lalu

Pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 16 Desember 2022. Perum Bulog mengimpor 5.000 ton beras asal Vietnam yang dialokasikan untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dilakukan secara bertahap sehingga sampai Desember 2022 total importasi beras sebanyak 200.000 ton. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

Kekurangan stok beras di NTT menyebabkan komoditi pangan itu menjadi mahal.