Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai Naik Tajam, Paling Banyak Pakai Modus Olshop

image-gnews
Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mendata jumlah aduan penipuan yang masuk ke instansi tersebut hingga November 2022 mencapai 6.958 kasus. Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana menuturkan penipuan masih marak terjadi. 

“Hampir 7.000 kasus sampai dengan akhir November ini,” ujar Hatta dalam acara media briefing waspada penipuan di Kantor Pusat DJBC, Jakarta Timur, Kamis, 22 Desember 2022.

Angka tersebut melonjak tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2018, Bea Cukai mencatat ada 1.463 kasus penipuan. Kemudian pada 2019 kembali naik 1.501 kasus, pada 2020 naik dua kali lipat menjadi 3.284 kasus, dan pada 2021 mengalami penurunan menjadi 2.491 kasus.

Adapun tahun ini, total kerugian mencapai Rp 8,3 miliar. Sementara itu, potensi kerugian yang berhasil diselamatkan senilai Rp 12,6 miliar. 

Hatta mengatakan para penipu ini tidak serta-merta melakukan penagihan. Mereka akan datang dengan berbagai modus. “Mulai modus diplomatik, romansa, money laundring, lelang, dan paling banyak penipuan itu berkedok online shop,” katanya.

Baca juga: Jutaan Barang Ilegal Dimusnahkan, Bea Cukai: Potensi Kerugian Negara Rp 3 Miliar Lebih

Berdasarkan data yang disajikan pada Oktober hingga November 2022, modus yang paling sering digunakan oleh pelaku penipuan mengatasnamakan Bea Cukai adalah modus online shop dengan jumlah 264 kasus penipuan. Angka ini mengalami peningkatan 33,33 persen apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 198 kasus penipuan.

Sebagai upaya menekan angka penipuan, Bea Cukai mengaku mengedukasi masyarakat. Edukasi ini dilakukan melalui publikasi di media sosial maupun media massa, hingga sosialisasi di pelbagai saluran. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, Bea Cukai berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari pengelola jasa keuangan, penyelenggara media sosial, hingga aparat penegak hukum. Hal ini dilakukan guna mencegah dan menindaklanjuti pengaduan terindikasi penipuan yang masuk ke pihak Bea Cukai. 

“Tentu saja hal ini terus kami lakukan, karena masih banyak lapisan masyarakat yang dirugikan akibat penipuan ini, terutama yang awam dengn tugas dan fungsi DJBC,” ucap Hatta.

Hatta kemudian membeberkan ciri-ciri penipuan. Di antaranya, meminta pungutan tidak wajar, menggunakan nomor ponsel pribadi, mengintimidasi korban seperti menagih uang dalam waktu singkat, serta meminta pembayaran ke rekening pribadi. Penipuan juga acap terjadi di akhir pekan dan hari libur nasional.

"Masyarakat yang sekiranya mengalami hal di atas, bisa segera konfirmasikan kebeneran informasi tersebut ke Bea Cukai, melalui Contact Center Bravo Bea Cukai via telepon 1500225, live chat Noni Bravo Bea Cukai, atau media sosial @bravobeacukai. Sedangkan untuk melakukan penelusuran mandiri terhadap barang kiriman, pengguna jasa dapat mengakses laman https://www.beacukai.go.id/barangkiriman," kata Hatta. 

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: Bea Cukai Tangkap Kapal yang Membawa 15 koli Pakaian Bekas di Peraiaran Batam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

7 jam lalu

Petani menggunakan alat tradisional untuk membersihkan gabah saat panen di Desa Kawengen, Kabupaten Semarang, Minggu, 28 April 2024. Seiring periode panen raya pada bulan April, Bulog mulai menggunakan beras produksi lokal untuk keperluan bantuan pangan maupun stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Tempo/Budi Purwanto
Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.


Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?


Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau pasar pakaian Blok A Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang untuk melihat secara langsung para pedagang  penjual barang lokal menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.


Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

1 hari lalu

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani dalam acara Media Briefing PMK 141 Tahun 023 tentang Ketentuan Impor Barang Pekerja Migran Indonesia di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, pada Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.


Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

1 hari lalu

Hermes Birkin Shadow/Foto: Instagram/Luxuryvaultuk
Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

Belakangan viral video seorang pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai


Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

1 hari lalu

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani. kemenkeu.go.id
Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar


Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 hari lalu

Petugas memeriksa barang bawaan calon penumpang pesawat yang telah dipindai menggunakan perangkat `X-ray Automated Tray Return System` di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 3 September 2019. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai


2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

2 hari lalu

Penyanyi Cakra Khan. TEMPO/M Taufan Rengganis
2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.


Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

2 hari lalu

Cuplikan video seorang pria merobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai diunggah 1 Mei 2024. (X@Artic_monkey12)
Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

Tak terima harus membayar bea masuk sebesar itu, pasangan WNI secara dramatis memilih merobek tas Hermes itu di depan petugas Bea Cukai.


Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.