Selain daging yang baru didatangkan tersebut, kata Arief, Indonesia memiliki cadangan daging berupa pasokan di Berdikari sebanyak 700 ton, lalu 12 ribu ton di Perum BULOG, dan 400 ton di Perumda Dharma Jaya.
"Jumlah ini cukup untuk kebutuhan nataru hingga awal tahun sebagai pilihan alternatif selain daging sapi segar,” kata dia..
Arief menuturkan masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan dan harga daging, Namun, ia mengimbau agar masyarakat tetap berbelanja secara bijak. Terlebih berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari hingga Desember 2022, diperkirakan stok daging ruminansia tersisa sekitar 60 ribu ton. Jumlah tersebut termasuk daging impor.
Dia tak menampik produksi sapi hidup dan karkas dalam negeri belum dapat menutupi kebutuhan nasional. Bapanas mencatat kebutuhan daging nasional sekitar 736 ribu ton, sementara total produksi dalam negeri tahun ini diperkirakan 445 ribu ton.
Untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap daging ruminansia, pemerintah kini menyiapkan berbagai alternatif jenis daging. Di antaranya, daging kerbau yang diimpor Bulog dengan harganya Rp.80.000 per kilogram. Selain itu ada juga daging frozen dengan harga yang sedikit lebih tinggi, serta daging segar dingin atau chill.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: 1.786 Ekor Sapi Impor Australia Tiba di Pelabuhan Belawan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini