TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo buka suara soal tingginya beban gaji manajemen jika dibandingkan dengan entitas serupa. CEO GoTo Andre Sulistyo memastikan gaji yang harus dibayarkan perusahaan setara dengan perusahaan lain.
"Bila kita hanya melihat komponen tunai, gaji Manajemen GoTo setara dengan perusahaan-perusahaan sejenis," ujar Andre melalui keterangan tertulis pada Rabu, 14 Desember 2022.
Adapun total beban gaji tunai manajemen GoTo selama sembilan bulan terakhir adalah Rp 22,9 miliar. Sedangkan beban gaji perusahaan transportasi Tbk Rp 23,9 miliar; perusahaan FMCG sebesar Rp 61,1 miliar; dan Bank Bumn sebesar 199,4 miliar. Data tersebut merujuk pada laporan keuangan 3Q22 perusahaan publik dan riset internal GoTo.
Bila membandingkan total beban pendapatan bersih GoTo dengan perusahaan serupa, menurut Andre, jumlahnya masih mirip. Total beban pendapatan bersih manajemen GoTo mencapai Rp 8 triliun.
Baca: Setelah PHK 1.300 Karyawan, GoTo Bakal Divestasi Saham
Sedangkan jumlah beban pendapatan tunai manajemen di perusahaan teknologi berkisar Rp 2,6 triliun. Kemudian, perusahaan transportasi Rp 2,5 triliun; perusahaan FMCG Rp 31,5 triliun; dan bank Bumn sebesar 115,3 miliar. Data ini merujuk pada sumber yang sama.
Andre menuturkan, saat ini, manajemen sedang tidak menerima bonus, tantiem, atau kompensasi lain berdasarkan laba perusahaan, seperti di perusahaan lain. "Walau beberapa manajemen juga memiliki saham eerseroan, tidak ada dividen yang dibagikan, seperti pemegang saham perusahaan lainnya," kata dia.
Ia menilai gaji karyawan GoTo telah didesain secara kompetitif. "Gaji dan benefit yang kompetitif adalah faktor penting dalam merekrut dan mempertahankan manajemen yang profesional dengan pengalaman kelas dunia."
Di sisi lain, GoTo belakangan telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 1.300 orang atau 12 persen dari total karyawannya di Indonesia, Vietnam, Singapura, dan India. GoTo mengungkapkan langkah itu untuk mendorong kemandirian finansial perusahaan.
"Sehingga perusahaan dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo, melalui pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan," dikutip dari pernyataan resmi perusahaan, Jumat, 18 November 2022.
Andre menjelaskan tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia, termasuk GoTo. Karena itu, GoTo memilih kebijakan PHK sebagai upaya mengakselerasi perusahaan demi pertumbuhan dan kemandirian bisnis secara sustainable dalam jangka panjang.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk merupakan ekosistem digital terbesar di Indonesia yang terdiri atas beberapa layanan gabungan Tokopedia dan Gojek. GoTo resmi mengumumkan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 15 Maret 2022 lalu. Sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode GOTO. Gojek sendiri sempat mengklaim telah berkontribusi sebesar 2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Baca juga: Saham GOTO Jeblok Sejak Akhir November, Manajemen Blak-blakan Jelaskan Sebabnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.