4. Subsidi bakal turunkan biaya konversi motor listrik
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan insentif atau subsidi bakal menurunkan biaya konversi kendaraan listrik yang kini masih mahal. Bantuan dari pemerintah diharapkan bisa mengurangi hingga separuh dari biaya konversi.
Hingga kini, Budi Karya pun menyebutkan insentif untuk kendaraan listrik masih dibahas oleh lintas kementerian dan lembaga. Dari hitung-hitungannya, subsidi bisa memangkas biaya konversi hingga setengahnya.
Ia mencontohkan bila sepeda motor yang berusia 5 hingga 10 tahun hendak dikonversi menjadi motor listrik, dibutuhkan biaya sekitar Rp 15 juta. "Kan mahal. Kalau disubsidi separuhnya, katakan lumayan hanya (biaya konversi setelah disubsidi) Rp 7,5 juta," kata Budi Karya di sela-sela Rapat dengan Komisi V DPR, Kamis, 24 November 2022.
5. Diprioritaskan bagi masyarakat yang butuh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan subsidi akan lebih banyak diberikan untuk sepeda motor konversi dari motor berbahan bakar minyak ke motor listrik. Pemerintah akan memprioritaskan subsidi untuk disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan, misalnya ojek online atau ojol.
Ia berharap pemberian subsidi itu mampu meningkatkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik. “Dengan demikian, pemerintah Indonesia diharapkan juga mampu mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060,” ucap Arifin.
Arifin menilai selain mengurangi emisi, penggunaan kendaraan listrik juga dapat mengurangi devisa impor fosil. "Kemudian kita juga bisa kurangi kalau terjadi krisis-krisis kaya kemarin, kita enggak terlalu besar dampaknya, apalagi kalau ini terlaksana secara konsisten," katanya beberapa waktu lalu.
6. Subsidi bikin industri lebih agresif
Sementara Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap dampak adanya subsidi kendaraan listrik. Menurut Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Indra Darmawan, hal itu jelas berdampak positif ke investasi, meski subsidi tersebut masih rencana.
“Itu jelas akan berdampak positif. Justru lebih agresif lagi (industrinya),” ujar dia di sela acara The 10th Annual US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Desember 2022.
Indra menjelaskan bahwa subsidi tersebut akan memberikan dorongan positif bagi perkembangan industri kendaraan listrik. Bahkan di luar, kata dia, ada beberapa program subsidi, salah satunya adanya cash back saat pembelian kendaraan listrik. “Di luar negeri malah lebih agresif lagi,” kata dia.
Selain itu, adanya subsidi tersebut akan meningkatkan investasi untuk industri kendaraan listrik. “Nampaknya kita juga sedang memikirkan untuk lebih bagaimana caranya untuk lebih agresif lagi,” ucap Indra.
Baca juga: Dampak Subsidi Kendaraan Listrik ke Investasi, BKPM: Jelas Positif, Industri Lebih Agresif
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.