TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperkirakan sistem one way dalam pengaturan arus lalu lintas pada momen libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru tidak diperlukan. Direktur Utama Jasa Marga Subekti Syukur mengatakan pihaknya memiliki sejumlah strategi untuk mengurai kepadatan kendaraan.
Mulai dari melakukan rekayasa lalu lintas hingga memfungsikan tol yang belum beroperasi. “Ini kami hitung. Alhamdulillah dari traffic yang kami perkirakan, selama Nataru ini tidak perlu adanya one way. Tapi bukan berarti tidak kami siapkan,” ujar Subekti dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Senin, 12 Desember 2022.
Baca: Puncak Arus Mudik Natal Diprediksi 23 Desember, Jasa Marga: 2,3 Juta Kendaraan Keluar Jakarta
Subekti memprediksi puncak arus mudik Natal jatuh pada Jumat, 23 Desember 2022. Dia memperkirakan 2,73 juta kendaraan bakal keluar Jabodetabek melalui 4 gerbang tol utama.
Adapun kendaraan-kendaraan tersebut, kata Subekti, bakal terdistribusi ke arah timur atau Trans Jawa sekitar 47 persen. Kemudian ke arah Barat atau Merak sekitar 36 persen, dan ke arah selatan dari Gerbang Tol Ciawi ke Sukabungi, sekitar 22,5 persen.
Beragam langkah rekayasa lalu lintas
Rekayasa lalu lintas pun disiapkan Jasa Marga untuk mengurai kepadatan kendaraan. Sejumlah ruas yang menjadi perhatian khusus, antara lain Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM 48 hingga KM 66 dan KM 70 sampai KM 72.
Berikutnya, Jalan Tol Cikampek-Palimanan KM 185 hingga KM 188. Jasa Marga juga akan melakukan pengoperasian fungsional penambahan satu lajur dua arah ruas tol Jakarta - Cikampek KM 50 sampai dengan KM 66.
“Kami juga akan memfungsikan jalan tol yang belum beropeasi, sehingga tidak ada kendala. Karena jalan tol akan lancar jika kapasitas rasionya di bawah 0,8,” ujar Subekti.
Selanjutnya: BPJT sebelumnya menyatakan..