Meski inflasi pada akhir tahun diprediksi melonjak, Margo berharap kenaikannya tidak terlalu tinggi. Ia meminta kepada pemerintah daerah untuk mengantisipasi kenaikan inflasi ini. Caranya, dengan menyiapkan suplai yang cukup karena sudah bisa dipastikan permintaan akan meningkat pada akhir tahun.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian diminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengendalikan inflasi seperti mekanisme penanganan Covid-19. Pasalnya, Jokowi ingin isu inflasi menjadi prioritas utama di tengah gelapnya situasi global saat ini.
"Setiap minggu dibahas, evaluasi, sehingga kita semua tetap aware, tetap peduli, fokus, dan menjadi skala prioritas," ujar Tito.
Tito menjelaskan mitigasi kenaikan inflasi harus dilakukan secara intensif mengingat adanya ancaman resesi yang diperkirakan terjadi tahun depan. Berbagai krisis seperti energi dan pangan terjadi karena situasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Alhasil, Indonesia pun terkena imbasnya dan harga-harga diprediksi akan semakin meroket.
Kendati situasi global masih suram, inflasi Indonesia pada November 2022 berada di angka 5,42 persen atau turun dari 5,71 persen pada Oktober. Tito pun mengatakan angka inflasi Indonesia termasuk dalam peringkat dua terendah di bawah Jepang.
Dia pun meminta agar pemerintah daerah melakukan upaya konkrit untuk mengendalikan inflasi di wilayah masing-masing. Salah satunya, dengan membelanjakan APBD yang hingga kini masih mengendap di bank sebesar Rp 278 triliun. Tito juga mengimbau pada masyarakat untuk membeli kebutuhan secukupnya di akhir tahun ini. Tujuannya, agar ketersediaan stok di pasar tidak terganggu dan harga bisa tetap terjaga.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: BPS: Nilai Tukar Petani Nasional Naik 0,50 Persen Jadi 107,81 pada November 2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini