TEMPO.CO, Jakarta -Demonstrasi yang dilakukan oleh para buruh di sekitar pabrik Iphone terbesar milik Foxconn di Zhengzhou China berakhir ricuh. Diketahui mereka menutut perusahaan karena masih memperkerjakan para pegawainya di tengah melambungnya kasus COVID-19 di pabrik tersebut.
Lebih dari 20.000 karyawan pabrik Foxconn pembuat iPhone, yang sebagian besar pegawai baru, mengundurkan diri.
Ini merupakan pukulan terbaru pabrik bagi iPhone terbesar di dunia, yang telah bergulat dengan pembatasan ketat Covid-19 hingga memicu ketidakpuasan di kalangan pekerja dan mengganggu produksi menjelang liburan Natal dan Tahun Baru Imlek di bulan Januari.
Selain itu, keadaan diperparah ketika buruh diketahui bekerja tidak dengan protokol kesehatan yang layak. Pemerintah China pun akhirnya memutuskan melakukan penguncian atau lockdown untuk kota Zhengzhou. Lockdown akan berlangsung lima hari sejak Jumat tengah malam, 25 November 2022.
Dengan munculnya keputusan mendesak tersebut, Foxconn selaku perusahaan yang dituntut pun semakin disorot oleh publik secara luas. Sebagai informasi, Foxconn memang sudah dikenal menjadi pabrik raksasa teknologi di China.
Profil Perusahaan Teknologi Foxconn
Foxconn Technology Group merupakan nama dagang yang dibawahi langsung dari Hon Hai Precision Industry. Foxconn dikenal sebagai salah satu perusahaan layanan manufaktur elektronik terbesar yang didirikan oleh Terry Gou dan berbasis di China.
Dilansir dari markets.ft.com, perusahaan ini bergerak dalam bidang pengembangan, penelitian, manufaktur, dan penjualan peralatan elektronik. Peralatan elektronik tersebut meliputi peralatan jaringan komunikasi, peralatan layanan cloud, alat presisi, dan robot industri.
Secara spesifik, sekarang perusahaan ini berfokus untuk memenuhi permintaan gadget elektronik dunia yang terus meningkat, seperti iPhone Apple dan komputer Hewlett Packard. Selanjutnya produk akan didistribusikannya ke pasar domestik dan pasar luar negeri.
Sementara sejarah pembentukan perusahaan ini seperti dikutip dari fdiintelligence.com, Foxconn didirikan pada tahun 1974 dengan kantor pusat di Tucheng, New Taipei City, Taiwan. Kemudian mereka mulai menginjakan kaki di China pada tahun 1988, dengan pabrik pertamanya yang berlokasi di Kota Shenzen, yang sering disebut sebagai Kota Foxconn.
Namun Foxconn juga memiliki masalah dalam kepegawaian, sehububung dengan meningkatnya tekanan keuangan. Oleh karena itu mereka mendorong untuk lebih menghemat dengan investasi besar bagi wilayah-wilayah dalam ini, mengubah ekonomi lokal dengan ribuan pekerjaan baru.
Misalnya mereka mulai mengekspansi pabrik-pabrik di sepanjang pedalaman pesisir, seperti di di delta sungai Pearl dan Yangtze, Teluk Bohai, provinsi timur laut Liaoning, dan pedalaman di Kota Chongqing dan Chengdu.
Produk-produk Foxconn kian terkenal di mata dunia. Misalnya pada tahun 2001, ketika Intel memilih perusahaan tersebut untuk memproduksi motherboard bermerek Intel, bukan Asus. Kemudian dikutip dari Reuters, mereka mulai mempeluas sayapnya dengan mengumumkan rencana untuk membangun pabrik baru senilai 500 juta dollar AS di Huizhou, Cina Selatan.
Pada kuartal pertama tahun 2010, kehadiran Foxconn di China berkembang pesat hingga tercatat mendapat keuntungan sebesar 17 milliar dollar AS. Dengan demikian, angka ini mampu melampaui total sepuluh kompetitor global teratasnya.
Dua tahun setelahnya atau tepat pada Januari 2012, Terry Cheng ditunjuk sebagai Kepala Eksekutif di anak perusahaannya bernama FIH Mobile Limited. Namun ia mengundurkan diri di tahun yang sama karena alasan kesehatan.
Saat ini, Foxconn menghasilkan sekitar 40 persen dari produksi elektronik konsumen di seluruh dunia. Di Jepang, Foxconn mampu mengakuisisi 10 persen saham perusahaan Jepang, Sharp Corporation, pada tahun 2012. Mereka mampu mengambilnya dengan nilai 806 juta dollar AS, sekaligus juga membeli hingga 50 persen LCD yang diproduksi di pabrik Sharp di Sakai, Jepang.
Di tahun yang sama, Foxconn juga menanamkan modalnya di lima pabrik yang ada di Brasil, dengan nilai 494 juta dollar AS. Dengan demikian, mereka terhitung membuka lapangan pekerjaan dengan banyak 10 ribu pekerja.
Masih dalam Reuters, Foxconn akhirnya membeli perusahaan penyedia kebutuhan nirkabel di Taiwan, Asia Pacific Telecom, di tahun 2014. Taiwan juga sekaligus menjadi tempat Foxconn memenangkan beberapa lisensi spektrum lelang, yang memungkinkannya mengoperasikan peralatan telekomunikasi 4G di Taiwan.
Lalu dikutip dari The Verge, Foxconn akan mengambil alih Sharp dalam kesepakatan senilai sekitar 700 miliar yen atau sekitar 6,24 miliar dollar AS pada tahun 2016. Keputusan hampir berakhir karena diputuskan dan dihentikan langsung oleh dewan direksi Foxconn. Namun pada Maret, diumumkan bahwa tetap bekerja sama, meski dengan harga lebih rendah.
Tak hanya Sharp, ternyata Foxconn memperluas investasinya di ranah industri mobil. Tepatnya di tahun 2016, Foxconn, bersama dengan Tencent dan Harmony New Energy Auto mendirikan 'Future Mobility', yang saat ini mereka dikenal dengan penjualan mobil premium otonom sepenuhnya listrik pada tahun 2020.
Barulah di tahun 2019, Foxconn menunjuk ketua baru bernama Liu, Young-Way. Kehadirannya membuat Foxconn mampu sempat menempati peringkat ke-25 di antara 100 Perusahaan Digital Teratas Forbes. Satu tahun kemudian pada 2020, Foxconn mendirikan Hon Hai Research Institute, dengan lima pusat penelitian, masing-masing memiliki rata-rata 40 profesional R&D teknologi tinggi.
Dengan begitu, Foxconn dapat leluasa untuk meneliti dan mengembangkan teknologi terbarukan dengan daya saing yang tinggi. Dikutip dari marketwatch.com, perusahaan ini hingga tahun 2020 memliki keuntungan pendapatan mencapai 193 milliar dollar AS.
Masuk pada kondisi pandemi, menariknya perusahaan ini memproduksi juga masker dan pakaian medis selama Tahun Baru Imlek dan puncak pandemi Covid-19. Kemudian di tahun 2021, Foxconn dan TSMC menyepakati untuk membeli 10 juta vaksin Covid-19 BioNTech dari Jerman untuk Taiwan. Lalu mereka menyumbangkannya ke program vaksinasi Taiwan.
Hingga saat ini, Foxconn masih tetap berfokus pada kegiatan produksi peralatan komunikasinya. Selain itu, Foxconn melalui divisi otomotifnya Foxtron, bekerja sama dengan Luxgen untuk meluncurkan kendaraan listrik pertama pada September 2022.
FATHUR RACHMAN
Baca juga: 20 Ribu Buruh Foxconn Mundur Produksi iPhone Makin Terganggu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.