6. Kontraktor Lalai, Tiang Roboh
Sebuah video viral memperlihatkan proses pembongkaran tiang atau pier head di proyek kereta cepat Jakarta - Bandung. Dalam video itu tampak beberapa ekskavator dioperasikan untuk membongkar tiang rel kereta cepat. Namun pada akhirnya tiang rel kereta cepat tersebut malah menimpa salah satu ekskavator. Kejadian ini berlangsung pada Ahad, 5 Desember 2021.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menanggapi video pendek tersebut. "PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ujar Dwiyana dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Desember 2021.
Dwiyana menjelaskan pada awalnya, Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pilad di salah satu lokasi pekerjaan. Tim dan konsultan kemudian menginstruksikan kontraktor membongkar tiang rel kereta cepat untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.
Untuk itu, telah ada prosedur operasi standar untuk pekerjaan pembongkaran pier tersebut, termasuk di dalamnya adalah aspek keselamatan kontruksinya. Namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC, didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video.
Dalam video yang belakangan berkembang viral itu tampak beberapa ekskavator dioperasikan untuk membongkar tiang rel kereta cepat. Namun pada akhirnya tiang rel kereta cepat tersebut malah menimpa salah satu ekskavator. Kejadian ini berlangsung pada Ahad pekan lalu, 5 Desember 2021.
“Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan rework pembongkaran pier. Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan," kata Dwiyana. "Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi."
Lebih jauh Dwiyana memastikan kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Operator yang menjalankan ekskavator disebut berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa.
Saat ini, kata dia, tim konstruksi dan SSHE PT KCIC sedang menginvestigasi mendalam terkait kejadian tersebut. Perusahaan juga berkoordinasi dengan semua pihak yang bekerja pada proyek KCJB agar lebih memperhatikan SOP Konstruksi agar kejadian serupa tidak terulang.
Berikutnya, hasil dari investigasi pembongkaran tiang rel kereta cepat tersebut akan langsung dilaporkan kepada tim KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan) dan K2K (Komite Keselamatan Konstruksi) Kementerian PUPR. “Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Kami. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya,” kata Dwiyana.
7. Proyek Sempat Bikin Banjir
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sempat menimbulkan banjir. Wali Kota Jakarta Timur M Anwar meminta kontraktor proyek bertanggungjawab atas banjir yang melanda wilayah RW 12 Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makasar.
"Karena saluran air yang tidak maksimal, saya berharap segera selesaikan pihak pelaksana besok. Saya minta segera mungkin menghadap ke saya merencanakan sebagaimana baiknya," kata Anwar saat meninjau wilayah RW 12 Cipinang Melayu, Ahad, 3 November 2019.
Saluran air di wilayah itu diketahui sengaja disumbat oleh kontraktor PT Wika. Sebab, selama ini menghalangi jalur kereta cepat Jakarta-Bandung sehingga dilakukan relokasi saluran.
Akibatnya, rumah-rumah warga di RT 07, RT 08, RT 09 dan RT 11 terendam air hujan dengan ketinggian bervariasi antara 20-50 sentimeter pada Jumat, 1 November 2019.
Menurut Anwar, pengembang tidak serius melakukan pengerjaan proyek lintasan transportasi kereta di wilayah setempat. "Harapan saya ya boleh-boleh saja pengembang melakukan aktivitas sebaik mungkin, tapi dipikirkan warga saya, agar warga saya tidak terkena banjir," kata dia.
Anwar meminta agar saluran air warga menuju Kali Sunter segara dinormalisasi paling lambat Senin, 4 November mendatang karena banyak terdapat tumpukan tanah. Sumbatan tersebut, kata dia, bisa memicu luapan air saat terjadi hujan dengan intensitas lebat.
Ia pun menegaskan kepada pengembang proyek kereta cepat untuk selalu mengantisipasi dampak negatif dari pembangunan lintasan kereta. "Saya berharap secepat mungkin harus dinormalisasi kali ini, jangan ada warga yang dirugikan," kata dia.
Akhirnya Warga RW 12 Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, menjalin kesepakatan dengan kontraktor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk menyelesaikan permasalahan banjir imbas pengerjaan proyek.
"Dari hasil pertemuan warga dengan PT Wika (kontraktor Kereta cepat Jakarta-Bandung) pada Sabtu (2 November), sedang diupayakan pemulihan infrastruktur penanggulangan banjir," kata Camat Makasar, Kamal Alatas, di Jakarta, Minggu, 3 November 2019.
PT Wika akan membuat kembali pintu air di tiga titik atau lebih seperti yang dulu sudah ada sebagai saluran pembuangan air untuk antisipasi genangan.
MOH KHORY ALFARIZI | KORAN TEMPO
Baca Juga: Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Uji Dinamis Kereta Cepat Sore Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.