Namun, untuk mendukung proses NZE lebih cepat, Arifin mengatakan negara tetap perlu bantuan pihak lain. "Kali ini kita minta kerja sama korporasi, bagaimana kita memproses bersama mineral ini," kata Arifin.
Indonesia memiliki target membangun 22 Gigawatt energi terbarukan dalam sepuluh tahun mendatang. Target ini membutuhkan duit sebesar US$ 50 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia terus mencapai NZE dengan mengembangkan industri hijau. Saat ini industri hijau dibangun di Kalimantan Utara.
Di sana, Indonesia akan sepenuhnya mengembangkan industri berbasis tenaga baru terbarukan, seperti tenaga air. “Kita harus memprioritaskan transisi energi melalui dekarbonisasi di sektor pembangkit listrik dan penggunaannya," katanya.
Untuk mewujudkannya, dia menuturkan pemerintah membutuhkan upaya bersama dari semua negara, baik negara maju maupun berkembang. Mantan Menko Polhukam itu percaya bahwa pemulihan ekonomi, praktik ekonomi dan bisnis yang berkelanjutan, serta pertumbuhan yang inklusif akan membawa kemakmuran bagi generasi mendatang.
Baca juga: Dorong PLN Kembangkan EBT, Luhut: Potensi Investasi USD 700 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini