Adapun data inflasi yang diumumkan pada Kamis lalu, 10 November 2022, menunjukkan indeks harga konsumen inti dan utama untuk Oktober naik lebih rendah dari yang diperkirakan, mendorong inflasi tingkat tahunan turun dari bulan sebelumnya.
Laju inflasi yoy pun melambat menjadi 7,7 persen untuk bacaan utama, dari 8,2 persen pada September. Tingkat inflasi inti melambat menjadi 6,3 persen pada Oktober secara tahun ke tahun dari 6,6 persen di bulan sebelumnya.
Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, di New York, menyatakan penguatan bursa melanjutkan tren sebelumnya. "Apa yang benar-benar kita lihat hari ini hanyalah tindak lanjut dari kemarin. Ada banyak uang yang disimpan di luar pasar yang masuk kembali," ucapnya.
Kalangan investor memperkirakan peluang 81 persen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Desember dan sisanya, ada peluang 19 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin. Hal tersebut terpantau dari alat CME Fedwatch.
ANTARA
Baca juga: Bahlil Singgung Krisis Ekonomi di Inggris dan Lonjakan Inflasi di AS: Jika Tidak Waspada ...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini