TEMPO.CO, Jakarta - Bos PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI membeberkan progress proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR di kompleks parlemen, pada Rabu, 9 November 2022.
Pekan depan, tepatnya, pada Rabu, 16 November 2022, G20 showcase proyek tersebut akan disaksikan secara daring oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden Cina Xi Jinping dari Bali. Pada showcase tersebut, akan dilakukan percobaan uji dinamis dari Tegalluar sampai ke Cikopo yang kira-kira jaraknya 20 kilometer.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan key milestone menuju commercial operation date atau COD Juni 2023. “Per 2 November kemarin sudah terjadi power on untuk elektrifikasi di mana PLN dengan 150 kilovolt sudah dinyalakan di kawasan Tegalluar,” ujarnya.
Baca: Menhub: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Proyek Jangka Panjang, Pendanaan Non-APBN
Didiek menyebutkan, showcase tersebut merupakan uji dinamis belum dilakukan menyeluruh. Nantinya, kata dia, rangkaian kereta cepat (EMU) akan dijalankan hanya dari Tegalluar sampai ke Cikopo. “Besok pagi kita akan uji coba dulu.”
Kemudian, Didiek menuturkan, pada 28 Februari 2023 semua Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta dengan total 11 unit ditargetkan datang. Saat ini, baru ada 2 set EMU.
Sementara yang kereta ukur atau CIT-nya juga sudah datang. Pada 21 Maret 2023, kata Didiek, track laying akan selesai di seluruh lintasan sepanjang 142 kilo meter.
Kemudian, 31 Maret 2023 nanti akan dilakukan uji statis dan penyelesaian integrasi sistem. Dengan begitu maka tanggal 4 April 2023 akan dimulai testing dan commissioning atau uji coba terintegrasi.
“Tujuannya adalah 30 Juni 2023 nanti trail operation itu sudah selesai. Sehingga izin operasi dari Kementerian Perhubungan harapannya sudah diterbitkan, sehingga COD-nya bisa kita lakukan,” tutur Didiek.
Adapun perkembangan fisik proyek hingga minggu kedua Oktober 2022 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu, menurut Didiek, sudah mencapai 79,51 persen. Sementara progress penyerapan investasinya sebesar 90,6 persen.
Ia pun membeberkan progress pengerjaan stasiun-stasiun dan depo kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. Stasiun Halim, misalnya, progress-nya sudah mencapai 69,44 persen dan Karawang 65,99 persen. "Padalarang masih 9,75 persen, sementara Tegalluar 81,77 persen, dan depo Telgalluar progresnya sudah 52,65 persen,” ucap Didiek.
Baca juga: Luhut Bilang Masalah Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Kelar, KCIC: Tunggu Komite
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.