TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyiapkan sebelas bandara pendukung untuk parkir pesawat para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
“Total ada sembilan bandara AP I plus tiga dari AP II yang dipakai parking stand,” ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam acara RUMPI BUMN di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Senin, 7 November 2022.
Bandara pendukung tersebut meliputi Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok; Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar; Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin; dan Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo.
Selain itu, ada Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan; Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang; Bandara Adi Soemarmo, Solo; Bandara Soekarno Hatta, Tangerang; Bandara Banyuwangi; dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Di Bandara I Gusti Ngurah Rai, AP I menggunakan 14 parking stand untuk pendaratan pesawat VVIP. Sedangkan penerbangan reguler disiapkan 22 parking stand.
Baca juga: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
“Dengan adanya pengaturan movement ini, untuk komersial nanti kita atur yang tadinya per jam bisa 32 movement sekarang jadi 17 movement karena sisanya kita alokasikan untuk VVIP,” ucap Faik.
Faik pun menerangkan pesawat dari seluruh kepala negara yang hadir tidak semuanya diakomodasi untuk bisa remain over night (RON) atau menginap di I Gusti Ngurah Rai. Pesawat bisa mengingap di tempat lain. Artinya setelah menurunkan penumpang, ada pesawat yang langsung pergi ke bandara pendukung yang sudah disiapkan.
“Mengenai pengaturan negara mana yang parkir di mana, itu diatur Kemenlu. Mudah-mudahan dengan simulasi yang sudah kita lakukan dengan stakeholder kesiapan operasional kita bisa kita lakukan secara baik pada saat implementasinya,” tutur Faik.
Faik menjelaskan ada 20 kepala negara anggota G20 yang hadir. Mereka adalah Australia, Saudi Arabia, Korea Selatan, Jepang, Turki, Kanada, Afrika Selatan, Prancis, Britania Raya, Jerman, Cina, India, Amerika Serikat, Italia. Selain itu, Argentia, Rusia, Brasil, dan Uni Eropa, dan Meksiko.
KTT juga mengundang kepala non-anggota, yakni Singapura, Kamboja, Spanyol, Uni Emirat Arab, Belanda, Senegal, Finlandia, Suriname, dan Fiji. Ada pula tambahan sepuluh undangan VVIP, yakni Presiden Zambia, Presiden Angola, Presiden Sudan Selatan, PM Denmark, Ratu Maxima, Presiden FIFA, Presiden IOC, Atlantik Council, Elon Musk, dan Wolrd Economic Forum.
Dengan banyaknya tamu VVIP tersebut, kata Faik, AP I harus menangani penerbangan dan pendaratan delegasi dengan baik. Ditambah lagi, ada penerbangan reguler. “Berbeda dengan G20 di Roma, seluruh delegasi kepresidenan landing melaui tiga bandara. Namun untuk yang sekarang ini hanya melalui satu bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali,” ucap Faik.
Baca juga: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.