Ia menjelaskan harga beras sebetulnya sedang tinggi di tingkat produsen. Karena itu, pemerintah menyalurkan CBP atau beras Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) untuk mengintervensi harga di pasar. Ia menekankan berapa pun stok yang diperlukan di PIBC, pemerintah akan memasok sekitar 3000 ton seminggu.
Pemerintah kini sedang memobilisasi stok beras dari Sulawesi Selatan. Ia mengatakan Gubernur Sulawesi Selatan telah mengkonfirmasi akan mengirimkan 6000 ton beras untuk penambahan CBP. Selain itu, pemerintah juga akan memasok CBP dari NTB sebanyak 9.845 ton. Kemudian Bulog akan mengirimkan sekitar 14.000 ton ke PIBC.
"Jakarta ini akan kebanjiran stok sebentar lagi," kata dia.
Namun, Arief menilai stok beras Bulog masih perlu ditambah. Ia menargetkan pasokan CBP di Bulog akan mencapai 1 juta sampai 1,2 juta ton hingga akhir tahun. Sementara stok nasional saat ini sebesar 6,6 juta ton yang berada di masyarakat.
Adapun Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan mencatat harga rata-rata beras medium nasional per 4 November 2022 Rp 10.900 per kilogram. Sementara Info Pangan Jakarta mencatat harga beras medium IR.I seharga Rp 11.325 per kilogram, sedangkan harga beras IR.III mencapai Rp 12.940 per kilogram, dan beras IR.II seharga Rp 10.489 per kilogram.
Baca juga: Panggil Menteri Ekonomi ke Istana, Jokowi: Kenapa Harga Beras Naik?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini