TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron tidak hanya terlibat dalam dugaan suap hasil asesmen lelang jabatan, tetapi ada dugaan perkara lain yang menyeretnya, seperti pengadaan barang dan jasa (PBJ). Selain itu, terdapat pula kasus lain yang mungkin dapat menjerat Abdul Latif adalah dugaan korupsi mengenai penerbitan perizinan, seperti dilansir Antaranews.
Ironis, ketika melihat Bupati Bangkalan terjerat kasus korupsi. Padahal, daerah kekuasaannya memiliki potensi yang beragam untuk menunjang kehidupan sehari-hari warganya.
Kabupaten Bangkalan yang menjadi salah satu kabupaten di Pulau Madura acapkali disebut sebagai Surabaya Utara karena letaknya bersebelahan dengan Surabaya. Bangkalan memiliki Pelabuhan Kamal sebagai gerbang masuk Madura dari Jawa di mana terdapat layanan kapal feri yang menghubungkan Madura dengan Surabaya. Selain itu, terdapat pula Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
Baca: KPK Jerat Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin dalam Kasus Dugaan Suap Lelang Jabatan
Mengutip jatim.bpk.go.id, dengan letak geografis yang sangat strategis, yaitu sebagai jalur regional dan jalur utama perekonomian Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi membuat Bangkalan menjadi memiliki potensi yang beragam dari segala aspek kehidupan.
Potensi Kabupaten Bangkalan
1. Sektor Industri
Pada sektor ini, Bangkalan menawarkan investasi besar berupa pengembangan industri semen dan keramik yang didukung deposit bahan baku dan pengelolaan kawasan industri dengan fasilitas cukup memadai. Selain itu, Bangkalan juga memiliki potensi tinggi terhadap industri kecil, di antaranya adalah batik tulis, anyaman tikar, dan ukiran kayu.
2. Sektor Perdagangan
Saat ini, dalam sektor perdagangan Bangkalan terkonsentrasi di Pasar Baru Ki Lemah Duwur, Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan. Potensi komoditas terbesar dalam pasar ini yang ditujukan untuk Jepang, Eropa, dan Australia adalah ikan kering, ikan asap, rajungan, dan sejenisnya.
Selain itu, pemerintah daerah Bangkalan sedang merampungkan pembangunan pusat perniagaan dan mall pertama di Madura, yaitu Bangkalan Plaza.
3. Sektor Pertanian
Potensi sektor pertanian Bangkalan meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Produk tanaman pangan terdiri dari padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Sementara itu, untuk tanaman hortikultura dikembangkan komoditas sayur sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias.
4. Sektor Perkebunan
Melansir investment.bangkalankab.go.id, komoditas yang dapat dikembangkan dalam sektor ini adalah kelapa, kapuk randu, Jambu mete, agel, dan cabe jamu. Untuk produksi jambu mete, dapat memiliki kualitas yang baik (ekspor) sehingga sangat layak sebagai peluang investasi dan perdagangan.
5. Sektor Peternakan
Potensi peternakan Bangkalan adalah sapi potong, kerbau, kambing, ayam buras, itik, dan mentok. Sapi potong dengan komoditas terbanyak dikirimkan ke pasar domestik maupun internasional setiap hari.
6. Sektor Perikanan
Pada sektor ini, Bangkalan memiliki ketersediaan suplai yang berkelanjutan karena letaknya strategis. Produk perikanan laut andalan Bangkalan adalah udang, cumi, tongkol, ikan layang, kakap, rajungan, dan pari, sedangkan perikanan darat yang dihasilkan adalah ikan mas, mujair, bandeng, tawes, dan udang windu.
7. Sektor Pariwisata
Pada sektor ini, Bangkalan memiliki potensi yang telah berkembang dan terus dilestarikan, yaitu wisata alam, wisata budaya dan sejarah, serta wisata minat khusus. Destinasi wisata tersebut, antara lain Pantai Maneron, Menara Mercusuar Belanda, dan agrowisata kebun jambu.
8. Sektor Pertambangan
Potensi pertambangan Bangkalan adalah jenis pertambangan galian A (minyak dan gas bumi) dan galian C (batu kapur, tanah liat, pasir kuarsa, marmer, dolomit, dan pasir urug).
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Bangkalan akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.