Akibat krisis global, pertumbuhan penjualan Semen Gresik tahun ini diramalkan tak akan jauh dari perkiraan pertumbuhan konsumsi semen domestik yang hanya 3 persen. Padahal, tahun lalu penjualan Semen Gresik berhasil tumbuh 27,2 persen menjadi Rp 12,21 triliun.
Sebelumnya, perseroan menganggarkan belanja modal US$ 1,6 miliar untuk 2008-2012. Namun Januari lalu, perusahaan yang masuk dalam tiga besar produsen semen Indonesia itu telah menurunkan belanjanya menjadi US$ 1,3 miliar. Saat itu, Semen Gresik yang awalnya berencana membangun 10 pembangkit listrik tenaga uap di Jawa dan Sulawesi menyatakan hanya akan membangun dua pembangkit di Sulawesi. Sekarang, belanja modal kembali diubah ke kisaran US$ 1-1,3 juta.
BUNGA MANGGIASIH