Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Energi dan Pengembangan Mineral Uganda, Solomon Muyita mengatakan kepada Reuters bahwa total jumlah emas tersebut merujuk pada hasil eksplorasi udara yang dua tahun terakhir di seluruh negeri dan diikuti oleh survei dan analisis geofisika dan geokimia.
Bijih emas itu sebagian besar ditemukan di Karamoja, daerah luas yang kering di sudut timur laut Uganda, perbatasan dengan Kenya. Cadangan besar juga ditemukan di wilayah timur, tengah dan barat negara Afrika Timur.
Adapun perusahaan Cina, Wagagai telah mendirikan tambang di Busia, Uganda Timur. Wagagai telah berinvestasi senilai US$200 juta dan tambangnya akan memiliki unit pemurnian. Muyita menuturkan kegiatan produksi diharapkan dapat dimulai pada tahun ini.
Presiden Uganda Yoweri Museveni pun menyatakan akan terus berusaha meningkatkan investasi di pertambangan untuk mengembangkan sumber daya seperti tembaga, bijih besi, emas, kobalt dan fosfat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Uganda adalah memberlakukan undang-undang pertambangan baru yang telah disahkan DPR Uganda pada awal 2022.
Alhasil, pemerintah Uganda akan membuka jalan bagi pembentukan perusahaan pertambangan negara, di mana perusahaan pertambangan wajib mengakuisisi 15 persen saham di setiap operasi penambangan. Investor juga akan diminta untuk menandatangani perjanjian bagi hasil dengan pemerintah.
RIANI SANUSI PUTRI | REUTERS
Baca: Mengenal Pegadaian Tabungan Emas, Kini Sudah Ada Layanan Digitalnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini