TEMPO.CO, Jakarta -Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional yang dirayakan pada tanggal cantik setiap bulannya, seperti 11.11 dan 12.12 tentunya sangat dinantikan oleh masyarakat pengguna belanja online. Tren promosi gratis ongkir banyak digencarkan platform e-commerce sehingga menjadi bagian dari komitmen dalam memberi kepuasan berbelanja.
Perusahaan pun turut menyebut adanya gratis ongkir dapat meningkatkan pendapatan penjual hingga 100 persen.
Bagi Lazada, festival belanja akhir tahun menjadi momentum penting bagi penjual untuk mendapatkan cuan yang berlipat sehingga memerlukan persiapan secara maksimal.
"Animo pelanggan untuk festival belanja online akhir tahun masih sangat besar, penting untuk para penjual mempersiapkan diri dengan baik," ucap SVP Seller Operations Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro, Rabu, 19 Oktober 2022.
Oleh karena itu Lazada mengadakan Lazada Seller Conference: Level Up 2022 yang dihadiri 1.000 penjual UMKM di Lazada, guna memberi pembekalan strategi penjualan seller atau pebisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Melalui konferensi khusus seller tersebut, Lazada memberikan cara agar penjual bisa memanfaatkan tren, terutama pada Harbolnas yang hadir pada Desember mendatang.
Selain pembekalan strategi penjualan untuk Harbolnas. SVP, Seller Operation, Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro mengatakan Lazada turut menghadirkan pembaruan fitur yang bisa dioptimalkan oleh seller untuk mendorong pembelanjaan pelanggan saat festival belanja dengan fitur LazFlash.
"Kami juga melakukan pembaruan fitur, salah satunya fitur Flash Sale yang kini bernama LazFlash. Melalui fitur ini, penjual bisa merasakan peningkatan jumlah unit produk yang terjual hingga 7 kali lipat dibanding hari biasa," kata dia.
Acara ini diharapkan dapat menjadi program edukasi yang bermanfaat untuk para UMKM yang memiliki bisnis online."Seluruh program edukasi yang ada di Lazada akan terus kami jalankan dan kembangkan demi bisa mendorong para UMKM di Indonesia," tutur Haikal.
Acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022 turut menyampaikan paparan dari GfK Market Intelligence, pemimpin global dalam data dan analitik, memberikan referensi untuk para penjual di platform Lazada untuk menghadapi tantangan dan mengambil peluang di pasar.
Dari hasil survei yang dilakukan GfK Market Intelligence, Retail Services Director GfK Market Intelligence, Elvinda Liung mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tampak masih waspada dalam berbelanja, karena adanya kekhawatiran pandemi serta inflasi.
"Perilaku ini sejalan dengan temuan kami, di mana kami 61 persen masyarakat menunggu adanya promosi atau sale sebelum melakukan pembelian. Mereka bahkan merencanakan pembelanjaan 4-5 minggu sebelumnya dan secara aktif menjadi promo-hunter yang mencari promo atau diskon," tutur Elvinda.
Ia juga mengatakan konsep livestreaming di Lazada menawarkan dan menjual produk secara langsung di platform eCommerce sebagai cara baru untuk menarik perhatian calon konsumen.
NABILA NURSHAFIRA
Baca Juga: 5 E-Commerce yang Paling Sering Digunakan Saat Harbolnas, Apa Saja?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.