TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali menyatakan keinginannya agar upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) pada 17 Agustus 2024 dirayakan di depan Istana Ibu Kota Nusantara atau IKN. Hal itu dia sampaikan dalam acara Pre Market Sounding Proyek Ibu Kota Negara.
“Yang jelas Agustus 2024, kita ingin IKN menjadi kota modern yang hidup. Kita upacara HUT RI yang ke-79 itu di halaman Istana IKN,” ujar dia di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 18 Oktober 2022.
Menurut Jokowi, jika itu terjadi, dia meyakini seluruh investor akan semangat untuk membangun IKN. Namun, dia ingin mendahulukan investor dalam negeri, sedangkan dari luar negeri mungkin bisa dibicarakan di lain waktu.
Baca: Proyek Investasi IKN, Jokowi: Sudah Masuk 9 Sekolah, 7 Rumah Sakit, dan IKEA
Karena investor luar negeri biasanya lebih menilai konsep kotanya seperti apa. “Karena banyak yang memindahkan ibu kotanya tapi yang berpindah hanya gedungnya. Kita belajar dari kegagalan dari negara lain dalam memindahkan ibu kotanya,” ucap Jokowi.
Kepala Negara mengatakan inilah saatnya Indonesia melakukan lompatan menjadi pelaku sejarah masa depan dengan upaya bersama dan semangat gotong-royong. “Saya yakin 17 Agustus 2024 kita bisa merayakan bersama-sama di Nusantara."
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menuturkan bahwa pindah Ibu Kota Negara itu bukan sekadar memindahkan gedung kementerian, Istana Presiden, atau Istana Wakil Presiden. Menurut dia, pemindahan ini bukan soal fisik, tapi yang ingin dibangun adalah budaya kerja baru, mindset baru, dan ekonomi baru.
"Indonesia sebagai negara besar harus berani melangkah punya agenda besar, ini demi kemajuan negara. Jika kita tidak berani transformasi dari sekarang sampai kapan pun kita akan sulit jadi negara maju dan untuk keberlanjutan IKN Nusantara," tutur dia.
Jokowi juga meminta semua investor tidak perlu ragu dan bimbang, karena payung hukumnya sudah jelas yaitu UU Nomor 3 Tahun 2022. Aturan itu, dia berujar, bahkan telah disetujui 93 persen dari fraksi-fraksi di DPR. "Kurang apa lagi? Kalau masih ada yang belum yakin jadi kurang apa lagi? Tidak perlu lagi untuk dipertanyakan," ucapnya.
Baca juga: Jokowi Sebut Investasi di IKN Terbuka Lebar: di Kawasan Inti Harganya Beda
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini