TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus terperosok hingga penutupan perdagangan Jumat, 14 Oktober 2022. IHSG bahkan menyentuh level 6.814,53 atau melemah 0,96 persen dari penutupan hari sebelumnya 6.880,62.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, tren pelemahan IHSG ini berpotensi terus berlanjut hingga perdagangan awal pekan depan. Kata dia, IHSG bahkan bisa jeblok hingga ke level 6.679.
"IHSG dapat turun lebih jauh menuju support terdekat di 6.734 atau bahkan 6.679 sebagai perkiraan target akhir wave (ii) pada skenario utama," kata dia Sabtu, 15 Oktober 2022.
Baca: Bursa AS Jeblok Usai Proyeksi Inflasi AS Melonjak Tahun Depan
Ivan menjelaskan, IHSG cenderung akan melanjutkan fase downtrend karena level penutupan mingguannya di bawah pola Fibonacci retracement 61,8 persen dari wave (i). Oleh karena itu IHSG katanya dapat turun lebih jauh.
"Level support IHSG berada di 6.734, 6.679, dan 6.600, sementara level resistennya di 6.950, 7.000, dan 7.075. Berdasarkan indikator MACD dalam momentum bearish," ujar Ivan.
IHSG sudah terpantau menurun pada sesi pertama perdagangan kemarin. Hingga siang itu, IHSG turun ke level 6.870,9. Atau melemah 0.14 persen, dari angka penutupan Kamis, 13 Oktober 2022 sebesar 6,880,6.
Sebanyak 206 saham menguat pada sesi pertama perdagangan kemarin. Sementara itu, 290 saham melemah, dan 173 stagnan. Nilai transaksinya mencapai Rp sa6,15 triliun dengan frekuensi trading sebanyak 706.743 kali dan volume trading sebanyak 136,8 juta lot.
Saham emiten penyewaan mini gas kompresor untuk monetisasi gas suar bakar Sigma Energi Compressindo (SICO) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan sesi pertama kemarin. Frekuensi transaksinya mencapai 65.702 kali, diikuti PBRX sebanyak 26.870 kali dan BBRI sebanyak 15.123 kali.
Dari segi volume, saham Bumi Resources (BUMI) kembali menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama. Volumenya mencapai 16,8 juta lot, disusul BIPI sebanyak 10,7 juta lot dan ZINC sebanyak 10 juta lot.
Indeks sektor industri (IDXINDUST) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama dengan penguatan tertinggi sebesar 1,4 persen, disusul indeks sektor property (IDXPROPERT) yang naik 0,48 persen, dan indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) naik 0,16persen.
Sementara itu, Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama kemarin. Angka penurunannya terdalam mencapai 0,97 persen, disusul indeks sektor Kesehatan (IDXHEALTH) yang turun 0,86 persen, dan indeks sektor energi (IDXENERGY) turun 0,64 persen.
Baca juga: Saham Bumi Resources Melejit 153,7 Persen, Eks Bos BEJ Wanti-wanti Ini ke Investor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.