Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara BCA Cegah Tekan Kenaikan Risiko Kredit Macet

image-gnews
CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale
CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) ungkap cara  untuk menangkal terjadinya kenaikan risiko kredit macet secara signifikan. Mulai dari pengukuran risiko kredit secara berkala hingga menjaga kecukupan permodalan dan likuiditas.

Sebagaimana diketahui, kenaikan bunga kredit dan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) berpotensi meningkat seiring dengan langkah Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin sepanjang tahun ini menjadi 4,25 persen. 

Di tengah situasi itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa perseroan terus mencermati dan mengukur risiko kredit secara berkala untuk memastikan tidak adanya kenaikan risiko yang signifikan.

"BCA tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian dan selaras dengan risk appetite di setiap pengambilan keputusan dalam menyalurkan kredit," ujar Hera kepada Bisnis, dilansir Ahad 9 Oktober 2022.

Baca: Bos BCA Lepas 1 Juta Saham usai Market Cap BBCA Tembus Rp 1.000 T, Ada Apa?

BBCA berkomitmen menjaga pertumbuhan kredit untuk mempercepat pemulihan ekonomi, dan memberikan suku bunga sesuai dengan tingkat risiko. Untuk itu, kenaikan suku bunga acuan diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada kualitas kredit perseroan. 

Lebih lanjut, emiten berkode saham BBCA itu proyeksikan pengaruh yang ditimbulkan dari kenaikan suku bunga acuan tidak akan signifikan terhadap kualitas portofolio kredit BCA. 

Meski demikian, BCA tetap menyiapkan langkah mitigasi. Contohnya, perseroan tetap memantau kualitas portofolio kredit dan berkomunikasi secara aktif dengan debitur serta regulator, dan menerapkan early warning system (EWS).

Tak cuma itu, Hera mengatakan bahwa perseroan juga tetap menjaga kecukupan modal dan likuiditas guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi saat ini dan masa mendatang. Hingga Juni 2022, loan to deposit ratio (LDR) perseroan masih berada di level 63,5 persen.

Dalam setiap aktivitas penyaluran kredit, Hera menuturkan perseroan juga selalu memerhatikan aspek kesesuaian dan kelayakan dalam pemberian kredit. Hal ini terkait dengan prospek usaha hingga kemampuan membayar dari debitur yang akan mendapatkan kucuran pinjaman.

“Dalam menjalankan fungsi intermediasi, BCA tidak spesifik menyasar sektor-sektor industri tertentu sebagai fokus penyaluran kredit karena pada dasarnya setiap sektor usaha maupun daerah selalu ada calon debitur yang memiliki keunggulan tertentu dan prospek yang baik," imbuhnya. 

Sampai dengan paruh pertama 2022, BCA dan entitas anak mencatatkan total kredit meningkat 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp675,4 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh kredit korporasi yang naik 19,1 persen year-on-year (yoy) mencapai Rp310,2 triliun

Adapun, kredit komersial dan usaha kecil menengah (UKM) menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, yakni naik 10,9 persen yoy mencapai Rp197,5 triliun. Sementara itu, Kredit Pemilikan Rumah tumbuh 8,5 persen yoy menjadi Rp101,6 triliun.

Baca: 978 Lowongan Kerja Dibuka di Bursa Kerja Kota Tangerang, Ada Posisi di BCA Multi Finance

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 jam lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.


Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi Membeli Mobil. shutterstock.com
Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?


Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

4 hari lalu

PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna). banksampoerna.com
Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

Penyaluran kredit Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 11,6 triliun. Naik 13,2 persen.


BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

5 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.


IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

6 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan


Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

7 hari lalu

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.


Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

8 hari lalu

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Simak di sini syarat beasiswa BCA.


BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

8 hari lalu

Ilustrasi Bank BCA. Foto: Canva
BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

BCA mengumumkan tidak melayani operasional kantor cabang hari ini Jumat, 10 Mei 2024 dalam rangka hari libur Kenaikan Yesus Kristus 2024.


Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 hari lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.