TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan kilas balik pembangunan Bandara Kediri. Bandara itu dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk, melalui skema perjanjian kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Kala menjadi Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2016 lalu, Luhut didatangi oleh bos Gudang Garam. Perusahaan tembakau itu meminta izin untuk menyiapkan rencana pembangunan bandara.
"Direktur Utama Gudang Garam pada saat itu datang ke saya dan menyampaikan rencana untuk membangun bandara di Kediri menggunakan dananya sendiri," tutur Luhut melalui keterangan tertulis pada, Kamis, 8 September 2022.
Dua tahun selanjutkan, Luhut mengajak Menteri Perhubungan, Menteri ATR/BPN, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk bertemu masyarakat Kediri. Saat itu rencana pembangunan telah berjalan, namun terjadi konflik pembebasan lahan dengan masyarakat.
Meskipun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun Bandara Kediri, Luhut mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek itu. Ia berharap pada akhir 2023, Bandara Kediri bisa beroperasi.
"Kita juga kerjakan paralel dengan penyelesaian perizinannya," ujat Luhut. Adapun nanti setelah habis masa konsesinya, Bandara Kediri akan diserahkan kepada pemerintah.
Lebih lanjut, ia menilai pembangunan Bandara Kediri berpotensi menjadi model KPBU solicited atau yang diprakarsai pemerintah di masa mendatang. Bandara Kediri merupakan proyek bandara pertama di Indonesia yang pembangunannya tak memakai APBN. Ongkos pembangunannya murni dari pembiayaan swasta.
Seiring dengan pembangunan Bandara Kediri, Gudang Garam lewat anak perusahaannya akan membangun akses sepanjang 7,2 kilometer. Akse itu termasuk bagian rangkaian Jalan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 37 kilometer. Dengan begitu, total panjang jalan tol tersebut adalah 43 kilometer.
Bandara Kediri atau Bandara Internasional Dhoho di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter. Bandara itu berdiri di atas lahan seluas 371 hektare. Dengan luas terminal 18 ribu meter persegi, bandara ini akan mampu menampung pergerakan 1,5 juta penumpang setiap tahun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Kediri bisa didarati pesawat-pesawat besar. "Rombongan yang mau berangkat haji atau umrah dari Kediri akan lebih mudah, begitupun sebaliknya," kata dia. Bahkan, menurutnya, banyak maskapai komersil yang mulai melirik penggunaan Bandara Kediri.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Pengemudi Ojek Online Protes Potongan ke Aplikator Terlalu Besar: Tidak Akan Mensejahterakan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.