Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merpati Nusantara Airlines 60 Tahun: Berdiri, Berjaya, Salah Urus dan Pailit

image-gnews
Pesawat MA-60 Merpati Nusantara Airlines. TEMPO/Ika Ningtyas
Pesawat MA-60 Merpati Nusantara Airlines. TEMPO/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTiga bulan lalu, tepatnya 2 Juni 2022, maskapai penerbangan Merpati Air dari PT Merpati Nusantara Airlines dinyatakan pailit atau bangkrut oleh Pengadilan Negeri Surabaya.

Sebelumnya, maskapai penerbangan pelat merah tersebut merupakan pilihan idaman bagi masyarakat untuk melakukan mobilisasi domestik ataupun mancanegara, terkhusus ke Negara Timor Leste. Akan tetapi, merujuk catatan Tempo, Merpati Air sudah tidak beroperasi sejak 2014, bahkan sertifikat pengoperasiannya atau Air Operator Certificate telah dicabut pada 2015.

Sempat Berjaya, Ini Awal Mula Pendirian Merpati Airlines

Berdasarkan laporan Bisnis.com, sebenarnya maskapai ini telah didirikan sejak 6 September1962 dengan basis operasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bahkan, beberapa saham di Merpati Air diketahui dimiliki oleh beberapa institusi pemerintahan di Indonesia.

Oleh karena itu, pada masa awal berdirinya, Merpati Nusantara Airlines menggunakan pesawat jenis DHC-3 dan DC-3 yang merupakan hasil hibah dari TNI AU. Begitu pula dengan pilot dan teknisinya yang dipasok dari Angkatan Udara Republik Indonesia, maskapai Garuda Indonesia, dan beberapa perusahaan sipil lain.

Pada tahun 1963-an atau satu tahun setelah didirikan, Merpati Air hanya melayani penerbangan perintis, yaitu penerbangan ke daerah terpencil, khususnya di Kalimantan. Namun, tak lama kemudian, Merpati Air akhirnya membuka rute Jakarta - Semarang, Jakarta - Balikpapan, dan Jakarta - Tanjung Karang.

Merpati Air Buka Layanan Komersial

Sementara itu, layanan komersial Merpati Air dibuka pada 1966 di bawah komando Direktur Utama Kapten R. B. Wibisono. Demi memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan masyarakat, di masa ini, Merpati Air juga membuka layanan penerbangan ke beberapa wilayah di Papua.

Walaupun membuka layanan komersial, penerbangan perintis oleh Merpati Air tetap dijalankan. Sebab itu, demi menunjang pelayanan tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa alias PBB mengirimkan tiga armada pesawat baru berjenis Twin Otter.

Buka Kerja Sama dengan Maskapai Internasional 

Perkembangan maskapai Merpati Air mulai semakin menjanjikan ketika maskapai ini membuka kerja sama dengan berbagai maskapai luar negeri. 

Merujuk catatan Bisnis.com, Merpati Air pernah menjalin kerja sama dengan Thai Airways International, Japan Airlines, Trans Australia Airlines, Olympic Airways, Lufthansa, bahkan China Airlines. Kerja sama ini otomatis menambah daftar rute perjalanan Merpati Air tidak hanya dalam negeri, tetapi juga mancanegara, seperti ke Singapura dan Malaysia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pembukaan ruter, kerja sama tersebut juga dituangkan dalam kesepakatan perihal pembelian tiket atau ticketing. Artinya, masyarakat cukup membeli atau memakai tiket Merpati Air, maka sudah dapat terbang dengan beberapa maskapai asing tersebut.

Titik Kejayaan sekaligus Keruntuhan Merpati Air

Kejayaan Merpati Air terasa pada awal abad ke-21. Pada 2007, maskapai ini mulai serius untuk menjalankan program revitalisasi dan modernisasi beberapa armadanya, terkhusus armada untuk penerbangan perintis.

Bahkan, dikutip dari Bisnis.com, pada bulan Juli 2011, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR bersepakat untuk menyuntik anggaran bantuan dan perbaikan maskapai Merpati Airlines sebesar Rp 16 miliar.

Kemudian pada bulan Oktober 2011, Merpati Nusantara Airlines diketahui mulai terlilit utang akibat pembelian avtur. Utang ini diprediksi mencapai Rp 270 miliar atau 16 kali lipat lebih mahal daripada suntikan anggaran dari pemerintah dan DPR.

Kasus korupsi Merpati menambah lengkap kejatuhan maskapai ini. Kasus pengadaan penyewaan pesawat Boeing seri 737-400 dan 737-500 dari Thirdstone Aircraft Leasing terhadap PT Merpati Nusantara Airlines pada 2007 yang merugikan negara US$ 1 juta atau setara Rp 9 miliar pada tahun itu. Tony Sudjiarto General Manager Pengadaan Pesawat Merpati terjerat kasus ini karena pesawat yang disewa tak pernah diterima oleh Merpati.

Di era inilah, Merpati Air mulai kewalahan. Misalnya, pada awal Februari 2014, Merpati Air mulai menangguhkan seluruh penerbangan karena masalah finansial dari berbagai sumber utang.

Akhirnya, permasalahan tersebut berujung pada pemutusan status kolaps pada PT Merpati Nusantara Airlines. Putusan ini diumumkan belum lama ini pada 2 Juni 2022 oleh PN Surabaya.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca: Mantan Pilot PT Merpati Nusantara Airlines Laporkan Dugaan Korupsi ke KPK

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

18 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

20 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.


Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

21 jam lalu

Penumpang mengantre di meja check-in di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 9 April 2024. Pada H-1 Hari Raya Idul fitri 1445 H, terminal keberangkatan domestik nampak mulai lengang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

2 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

4 hari lalu

Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono sebelum dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Tonny resmi menjabat KSAU menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang memasuki masa purna tugas.  TEMPO/Subekti.
KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

7 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.


Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

8 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.


Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

16 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra ketika ditemui di sela acara Halal Bihalal Kementerian BUMN, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.