3. Mengkaji dampak kenaikan harga BBM ke transportasi laut
Budi Karya menilai dampak kenaikan harga BBM bersubsidi pada moda transportasi laut, udara, dan kereta api kelas ekonomi sebetulnya tidak terlalu signifikan. Namun begitu, pemerintah akan tetap mengkajinya dan hasilnya akan diumumkan dalam waktu dekat.
“Untuk transportasi udara, saat ini kami melihat tren penurunan harga tiket pesawat di waktu-waktu tertentu. Ini menjadi hal yang menggembirakan sesuai dengan harapan kita bersama,” ucap Menhub.
Untuk membantu meringankan beban masyarakat dan pelaku transportasi, kata dia, pemerintah bakal menggelontorkan bantuan langsung tunai atau BLT ke kelompok penerima manfaat. Selanjutnya, ada bantuan sosial subsidi upah kepada 16 Juta pekerja bergaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan.
Selain itu, ada subsidi di sektor transpotasi untuk para pengemudi angkot, ojek online, ojek pangkalan dan nelayan sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM, yang penyalurannya dilakukan oleh pemda.
Lebih jauh Budi mengajak para pelaku usaha di sektor transportasi untuk bersama menciptakan keseimbangan baru. “Di satu sisi pelayanan angkutan yang berkeselamatan bisa terjaga, tapi di sisi lain tetap bisa memberikan tarif yang terjangkau bagi masyarakat,” katanya.
Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar pada Sabtu pekan lalu. Harga Pertalite yang semula Rp 7.650, kini menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara itu, harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Harga BBM Pertamax juga turut naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter .
Baca: Harga BBM Melambung, Ridwan Kamil Minta Pengusaha Angkutan Tak Naikkan Tarif Sepihak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.