TEMPO.CO, Nusa Dua-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengumumkan pemenang ajang Digital Innovation Network, rangkaian acara G20 di Bali. Dari 100 startup peserta, terdapat empat pemenang dari lima kategori. Masing-masing terdiri dari dua startup pemenang, serta dua startup juara favorit.
Ada 20 negara yang mengikuti acara ini. Indonesia menyabet lima penghargaan."Ini membangun confidence bagi startup Indonesia, ternyata mereka berkompetisi dengan negara lain dan menang," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan saat ditemui di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Minggu, 4 September 2022.
Dalam kategori healthcare, dimenangkan oleh startup asal Singapura, UCARE.AI dan Neurobots dari Brazil. Sedangkan dari kategori supply chain, dimenangkan oleh startup asal Argentina, yaitu MOOVA dan startup asal Indonesia yaitu Sinbad.
Untuk kategori green and renewable energy, dimenangkan oleh Xurya, startup asal Indonesia, serta startup asal Argentina, Uali. Dari kategori edutech, pemenang merupakan startup asal India, yaitu Edubuk, serta startup asal Singapura Accredify.
Kategori yang kelima yaitu financial inclusivity, dimenangkan oleh startup asal Korea WireBarley dan Lendo, startup dari Saudi Arabia.
Adapun pemenang favorit didominasi oleh startup asal Indonesia. Di kategori healthcare, pemenangnya adalah NUSANTIC, yang merupakan perusahaan rintisan asal Indonesia. Selain itu ada Qapsula startup dari Rusia.
Di kategori supply chain, pemenang favorit adalah Eunimart asal India dan FairSupply dari Australia. Sedangkan untuk kategori green and renewable energy, pemenang favorit yaitu EINHUNDERT Energie GmbH asal Jerman dan MVL Labs asal Korea.
Pemenang favorit kategori edutech juga berasal dari Indonesia, yaitu Cakap dan startup dari Turki Sarente Gameon. Terakhir, startup juara favorit kategori financial inclusivity pun dari Indonesia yaitu Komunal dan startup asal Saudi Arabia, Lendo.
Acara Digital Innovation Network ini akan dilakukan kembali tahun depan di India. Namun, Semuel berujar karena antusiasme akan acara ini begitu besar maka Kominfo berharap dapat membuat ajang yang sama setiap tahun, khusus untuk negara-negara ASEAN.
"Nanti kita akan membuat nama yang berbeda, tapi kita akan membuat yang sejenis dan lebih banyak mengkhususkan startup dari Indonesia," kata Semuel.
Baca Juga: Kominfo Pertemukan Startup dari 20 Negara dengan 100 Venture Capital di Bali
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.