TEMPO.CO, Jakarta - Langkah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang mengakuisisi perusahaan pedagang kripto menjadi angin segar untuk industri blockchain dan aset kripto domestik di tengah lesunya pasar global. Aksi korporasi tersebut juga membuktikan potensi yang sangat besar dari industri aset digital tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, langkah GOTO yang mengakusisi PT Kripto Maksima Koin mengikuti tren banyaknya perusahaan besar yang mulai meramaikan industri blockchain.
Ia menuturkan, hal ini menjadi bukti potensi industri kripto dan blockchain yang masih sangat besar di Indonesia di tengah situasi pasar yang sedang lesu.
“Aksi korporasi ini menjadi salah satu bukti yang menunjukkan industri aset kripto di Indonesia, masih akan terus tumbuh dan memiliki peluang untuk pengembangan bisnis, serta membangun ekosistem yang lebih maju ke depannya,” jelas Manda dikutip dari keterangan resminya, Jumat 2 September 2022.
Menurutnya, aksi yang dilakukan oleh GOTO tidak akan menjadi yang terakhir. Ke depannya, Manda meyakini akan banyak perusahaan atau institusi masuk untuk mengembangkan bisnisnya di industri kripto maupun blockchain.
Menurutnya, exchange kripto dapat menjadi pintu masuk korporasi untuk memaksimalkan potensi pemanfaatan ekosistem blockchain, Web3, metaverse, NFT dan lainnya.
Industri aset kripto di Indonesia juga dinilai masih memiliki potensi cukup besar. Bappebti mencatat hingga Juli 2022, jumlah investor aset kripto sudah mencapai lebih 15,57 juta dengan nilai transaksi perdagangan di Indonesia tercatat sebesar Rp232,4 triliun.
Menaksir Arah Masa Depan Aset Kripto
Manda melanjutkan, industri aset kripto dapat menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sejumlah keuntungan yang berpotensi diraih adalah pembukaan lapangan pekerjaan baru, khususnya yang berkaitan dengan teknologi blockchain. Dia mengklaim sudah banyak masyarakat Indonesia yang terbantu pemulihan ekonominya dengan investasi aset kripto.