Menurut pengamat dari Indonesia Next Policy Fithra Faisal Hastiadi wacana kenaikan harga BBM jangan dibiarkan berlarut karena akan berdampak pada angka inflasi yang lebih tinggi. Dia menilai pemerintah sudah memikirkan banyak hal dan tentu ini bukan pilihan mudah, karena di setiap kebijakan ada konsekuensi.
“Saya rasa pemerintah masih mengkalkulasi semuanya, tapi lebih cepat lebih baik karena jika lama akan berdampak lebih luas. Wacana sudah bergulir, harga-harga sudah mulai naik, ini nanti akan berdampak inflasinya lebih besar," kata Fithra.
Ekonom Universitas Indonesia (UI) itu juga meyakini pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk masyarakat yang membutuhkan, seperti kebijakan yang baru ini sedang disiapkan adalah penyaluran bansos.
"Sekarang defisit APBN kita di bawah tiga persen, itu akan terlampaui lagi dan membuat APBN kita tidak sehat dalam jangka menengah panjang,” tutur dia. “(Subsidi BBM) akan menjadi beban yang sangat berat apalagi hanya dua persen masyarakat miskin yang menikmati subsidi BBM.”
Dia menyarankan lebih baik jika subsidi BBM dialihkan ke sektor yang produktif dan dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat luas. "Dialihkan ke sektor produktif, misalnya membangun sekolah, membangun jembatan dan bendungan," ujar Fithra.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Bantuan Langsung Tunai Sebelum Naikkan Harga BBM Bersubsidi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.