Oleh karena itu, ia menyarankan para calon pembeli rumah yang ingin menggunakan skema pembayaran KPR untuk segera melakukannya sekarang. Apalagi, menurut Daniel, transaksi KPR di bulan ini masih terbilang menguntungkan karena banyaknya promo bunga rendah.
"Yang transaksi KPR di bulan-bulan ini bisa menguntungkan, tuh. Time to buy," kata Daniel. "Karena dia gak akan dapat lagi bunga semurah seperti sekarang ke depannya."
Apalagi, menurut Daniel, berkaca dari pengalaman beberapa waktu lalu ketika terjadi penurunan suku bunga acuan, bunga KPR tidak turun begitu banyak. "Jadi sekarang ini waktunya membeli rumah komersil, karena bunga dari bank-bank itu lagi bagus sekali dan mungkin dalam 3-4 bulan ke depan belum tentu harga sebagus ini," tuturnya.
Lebih jauh, Daniel memperkirakan dalam 3-4 bulan yang akan datang, bunga KPR bakal naik merespons suku bunga acuan BI tersebut. Hal berbeda terhadap rumah subsidi yang bunga kreditnya sudah dipatok oleh pemerintah.
Menurut dia, yang jauh lebih mengkhawatirkan adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bila jadi direalisasikan. Sebab, kalangan pengembang bakal langsung terimbas ketimbang kenaikan suku bunga acuan. "Nah kalau Pertalite atau BBM dinaikkan, itu pengaruhnya cukup lumayan, tergantung berapa persen kenaikannya," ujarnya.
BISNIS
Baca: Jokowi Soal Harga Pertalite: Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak, Harus Diputuskan Hati-hati
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.