Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wacana RI Impor Minyak Mentah dari Rusia, Energy Watch: Berani Lawan Amerika?

image-gnews
Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan ragu-ragu Indonesia siap menghadapi risiko embargo dari Amerika Serikat jika mengimpor minyak mentah dari Rusia. Wacana impor itu kembali mencuat setelah disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 

“Secara politik, ini mampu enggak kita menghadapinya? Sama transaksinya harus menggunakan Ruble. Ini saya khawatir, emang kita berani lawan AS (Amerika Serikat) dan sekutunya?” ujar Mamit.

Mamit mengakui Indonesia berkesempatan mendapatkan harga minyak mentah 30 persen lebih murah ketimbang harga acuan minyak dunia jika mengimpor dari Rusia. Rencana ini, kata dia, bisa membantu beban keuangan negara dan PT Pertamina (Persero) sehingga mendorong harga BBM lebih terjangkau. 

Hanya, Mamit memberikan beberapa catatan jika wacana itu benar-benar dilakukan. Pertama, dia melanjutkan, negara perlu memastikan kesiapan kilang Pertamina dalam merefinery minyak dari Rusia. 

Pemerintah perlu memperhatikan kecocokan spek minyak Rusia dengan spek kilang yang dimiliki Pertamina. Kedua, negara harus memiliki sikap saat menghadapi ancamana embagro dari Amerika Serikat dan sekutunya. 

Selain itu, dia berujar, Indonesia akan menghadapi mekanisme pembelian yang rumit karena nilai tukarnya menggunakan Ruble. "Bisakah pemerintah menghadapi semuanya? Jadi saya kira wacana ini sulit untuk dilakukan karena banyak yang harus di persiapkan. Enggak semudah seperti yang disampaikan Pak SU (Sandiaga Uno),” katanya.

Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan Indonesia bisa memanfaatkan momentum perang Rusia dan Ukraina untuk mendapatkan minyak mentah dengan harga murah. 
"Kalau buat teman-teman CEO master mind ambil enggak? Ambil. Pak Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga mikirnya sama. Ambil,” katanya seperti dikutip dari video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, 20 Agustus 2022. 

Meski demikian, Sandiaga mengakui tak banyak pihak setuju. Musababnya, Indonesia akan berisiko menghadapi ancaman embargo dari Amerika Serikat. “Ya biarin saja kalau diembargo, paling kita enggak bisa makan McDonlad. Makan Baba Rafi-lah,” tutur dia.

Adapun Sandiaga menduga di tengah perang, Rusia mengambil keuntungan besar dari penjualan minyak mentahnya. Rusia, kata dia, setiap harinya mengapalkan minyak dengan harga di bawah pasar dan keuntungannya US$ 6 miliar per hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Cost of war kira-kira berapa? US$ 1 miliar, jadi Rusia profit setiap hari berpaa? US$ 5 miliar,” ujar dia. 

Melihat itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, Indonesia semestinya kudu pintar memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan harga minyak murah. Salah satu negara yang sudah melakukannya adalah India. 

Wacana mengimpor minyak Rusia sejatinya telah muncul sejak Maret lalu. Rencana pembelian bahan bakar mentah itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam rapat bersama DPR. Kala itu, Nicke mengatakan perseroan sedang menyiapkan proses pembelian secara business to business atau B to B. 

Nicke menuturkan, selain dengan Kementerian Luar Negeri, perusahaan minyak negara berkoordinasi dengan Bank Indonesia. Ia memastikan proses pembelian tersebut tidak akan menimbulkan persoalan politis sepanjang perusahaan yang bekerja sama dengan Pertamina tidak terkena sanksi.

Namun dua bulan kemudian, Pertamina mengumumkan batal membeli minyak mentah dari negeri beruang merah. Perusahaan pelat merah itu beralasan stok BBM di dalam negeri mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. 

Baca: Harga BBM Naik, Benarkah Harga BBM di Indonesia Termurah di Asia Tenggara?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

3 jam lalu

Tahanan perang Ukraina berkumpul setelah pertukaran tahanan, di tengah perang Rusia-Ukraina, di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina, yang dirilis 11 Juni 2023. Di pihak Rusia, 94 tentaranya juga dapat pulang ke negaranya setelah menjalani pertukaran tawanan perang. Markas Besar Koordinasi untuk Perlakuan Tahanan Perang via REUTERS
Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina kembali bertukar tawanan perang sebanyak masing-masing 90 orang, diawasi oleh UEA sebagai perantara.


Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

3 jam lalu

Sergei Gennadievich Tolchenov Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Federasi Rusia untuk Indonesia. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Rusia
Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

Sergei Gennadievich Tolchenov telah diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Federasi Rusia untuk Republik Indonesia.


Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Tahan Harga BBM Nonsubsidi Lebih Lama, Sesuaikan Harga Keekonomian

5 jam lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Tahan Harga BBM Nonsubsidi Lebih Lama, Sesuaikan Harga Keekonomian

Ihwal potensi kenaikan harga BBM nonsubsidi pada Juli mendatang, PT Pertamina Patra Niaga belum membuat keputusan.


Rupiah Jeblok Bakal Dorong Kenaikan Harga BBM Bulan Depan? Begini Penjelasan Pertamina

8 jam lalu

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Rupiah Jeblok Bakal Dorong Kenaikan Harga BBM Bulan Depan? Begini Penjelasan Pertamina

PT Pertamina Patra Niaga buka suara soal peluang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada Juli mendatang.


Sri Mulyani Sebut Efek Rembesan Akibat Nilai Tukar Rupiah Rp 16.400 Per Dolar AS, Ini Maksudnya

9 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya menyampaikan konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 di Jakarta, Senin 27 Mei 2024. Berdasarkan data Kementerian Keuangan APBN mengalami surplus Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari produk domestik bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Efek Rembesan Akibat Nilai Tukar Rupiah Rp 16.400 Per Dolar AS, Ini Maksudnya

Awal pekan ini nilai tukar rupiah tembus di angka Rp 16.400 per dolar AS, ini kata Sri Mulyani tentang dampaknya bagi perekonomian negara.


Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang Mengutuk Kerja Sama Militer Moskow-Pyongyang

11 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara perpisahan sebelum keberangkatan Putin di bandara di Pyongyang, Korea Utara 19 Juni 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang Mengutuk Kerja Sama Militer Moskow-Pyongyang

Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang mengutuk kerja sama militer Korea Utara dan Rusia karena sama dengan memperpanjang penderitaan Ukraina.


Truk Tangki BBM Terbakar di Tol Ngawi, Pertamina: Distribusi BBM Tidak Terganggu

13 jam lalu

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya melakukan pembasahan truk tangki yang terbakar di kawasan Dumar Industri, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/9/2020). Sekitar 18 kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran diduga berawal dari kebakaran alang-alang yang merembet serta membakar lima truk tangki tersebut. (Sumber: ANTARA FOTO/Didik/Zk)
Truk Tangki BBM Terbakar di Tol Ngawi, Pertamina: Distribusi BBM Tidak Terganggu

Pertamina memastikan pelayanan distribusi BBM dari FT Madiun tidak terganggu akibat terbakarnya satu unit truk tangki BBM di tol Ngawi-Kertosono.


Masyarakat Transportasi Indonesia Desak Pemerintah Adakan Dana Alokasi Khusus Angkutan Umum, Sebab...

1 hari lalu

Transportasi angkutan umum Suzuki. (Foto: Suzuki)
Masyarakat Transportasi Indonesia Desak Pemerintah Adakan Dana Alokasi Khusus Angkutan Umum, Sebab...

Kementerian Keuangan diminta adakan Dana Alokasi Khusus untuk Pembiayaan Angkutan Umum. Suntik stimulus ke daerah-daerah.


Rusia Salahkan Amerika atas Serangan Rudal ke Krimea yang Tewaskan Anak-anak

1 hari lalu

Lynne Tracy. FOTO/Twitter/ @FranceNews24
Rusia Salahkan Amerika atas Serangan Rudal ke Krimea yang Tewaskan Anak-anak

Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Amerika untuk Rusia, Lynne Tracy, sebagai protes atas serangan rudal ke Krimea.


Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya terhadap Subsidi Listrik dan BBM

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Daniel A. Fajri
Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya terhadap Subsidi Listrik dan BBM

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan melemahnya nilai tukar rupiah akan berdampak pada subsidi listrik dan BBM.