Sementara itu, manajemen BRI yakin target pemerintah mendapat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dari dividen hingga Rp 44,06 triliun dapat tercapai dan bahkan terlampaui.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto optimistis kinerja yang lebih baik ketimbang tahun lalu akan tercapai. Hal ini seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang kian memulih pasca pandemi Covid-19.
Aestika kemudian menjelaskan beberapa strategi BBRI untuk mempertahankan kinerja perseroan secara stabil mulai dari Selective Growth, Maintenance Quality, Focus on High Yield Loan, hingga Efficient Liability Growth Through CASA.
"Tahun ini mood-nya masih krisis dan menjadi fase pemulihan perekonomian, sehingga fokus BRI saat ini ada pada pencadangan dan sustainability kinerja," kata Aestika ketika dihubungi, Jumat, 19 Agustus 2022.
Ia menjelaskan selective growth merupakan strategi yang berfokus pada sektor yang memiliki potensi kuat. Selain itu, sektor tersebut memiliki eksposur minimum terhadap gejolak.
Sektor-sektor itu di antaranya adalah pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman. Bank berkode saham BBRI ini juga akan menerapkan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.
BISNIS
Baca: Garuda Indonesia Digugat Pailit oleh 2 Lessor di Australia, Begini Kronologinya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.