TEMPO.CO, Solo - Ada info menarik bagi para pecinta benda seni maupun barang-barang jadul (jaman dulu) atau antik yang ingin mendapatkan beragam benda seni atau barang itu dengan harga yang relatif terjangkau. Anda dapat mendatangi Bazar Seni & Lawasan di Rumah Banjarsari, Solo.
Bazar tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Seni Rumah Sewa Jurug bersama Rumah Banjarsari dan Komunitas Pedagang Barang Jadul pada 19-23 Agustus 2022. Adapun bazar tersebut berlokasi di Rumah Banjarsari yang beralamat di Jalan Syamsurizal No.10 Setabelan, Banjarsari, Solo.
Kurator seni, Albertus Rusputranto P.A, selaku salah satu panitia, mengemukakan Bazar Seni & Lawasan ini merupakan sekuel kedua dari Bazar Seni Rupa Orang-Orang Biasa yang diselenggarakan pada 2019 lalu.
"Pada dasarnya antara bazar yang sudah digelar 2019 dan yang digelar tahun ini sama, yaitu sama-sama bazar yang memamerkan, memajang, dan menjual benda-benda seni," ujar Albertus kepada awak media di Solo, Selasa, 16 Agustus 2022.
Bedanya, lanjut dia, kali ini ada tambahan barang-barang antik yang dipamer-pajang dan dijual-belikan. Peserta bazar kali ini tidak hanya dari Komunitas Seni Rumah Sewa Jurug, tetapi juga para perupa di luar Komunitas Seni Rumah Sewa Jurug.
Menurut Albertus, keberadaan barang-barang antik, atau disebut juga lawasan yang berasal dari kata dasar ‘lawas’ yang artinya antik, kuno, lama, atau jadul, tidak akan membuat bazar seni ini terkurangi rasa seninya.
"Melalui penyelenggaraan bazar ini diharapkan dapat mengingatkan kita pada cikal bakal pasar seni rupa yang sekarang sebegitu canggihnya, berbalut keadiluhungan, dan mendominasi medan seni rupa kita," tuturnya.
Dia menambahkan, barang-barang antik, lawasan atau jadul, dulu hadir berdampingan dengan barang-barang seni dalam satu lapak. Sekarang pun masih banyak karya-karya seni yang dijajakan di pasar barang antik.
Banyak balai lelang yang selain melelang barang antik - barang antik juga melelang karya-karya seni. Tidak hanya karya-karya lama, yang memang bisa dikategorikan sebagai barang antik, tetapi juga karya-karya baru.
"Galeri dulu hanya terasan dalam satu bangunan museum, dan istilah kurator awalnya lebih dulu ada di dunia permuseuman sebelum sekarang jamak kita dengar di medan seni rupa," katanya.