Sebab di saat yang sama juga ada peluang besar dari peran investor domestik untuk mendukung ketahanan pasar keuangan Tanah Air. “Kami melihat peluang besar peran investor domestik baik institusi maupun ritel untuk semakin mendukung ketahanan pasar keuangan Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyebutkan perkembangan investor pasar modal yang cepat tersebut harus diikuti dengan kebijakan yang tepat untuk peningkatan perlindungan investor, terutama investor ritel.
OJK bersama Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia yang terdiri atas PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan pelaku pasar modal terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan tingkat literasi dan inklusi pasar modal
Inisiatif program peningkatan literasi keuangan itu juga dilakukan melalui beberapa hal, antara lain pengembangan infrastruktur learning management system edukasi keuangan serta world investor week secara berkala. "Tak kalah penting, sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu serta pelaksanaan rangkaian literasi keuangan seperti yang dilakukan melalui penyelenggaraan Like It ini yang dilakukan bersama FKPPPK," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Like It merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS dalam mendukung pembiayaan pembangunan melalui pasar keuangan.
Meski jumlah investor di Tanah Air melambung, Perry menilai angkanya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah investor di negara lain dan masih besarnya potensi pasar di Indonesia. “Untuk itu, LIKE IT perlu terus menggelorakan semangat perjuangan dengan mengisi pembangunan guna memulihkan ekonomi demi meningkatkan ekonomi menuju Indonesia Maju," ujarnya.
BISNIS
Baca: Thomas Lembong Blak-blakan Cerita Ancol Tidak Berkembang: Banyak Proyek Mangkrak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.