TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Mahendra Siregar mengatakan perkembangan pasar modal syariah mengalami peningkatan. Per 9 Agustus 2022, kata dia, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup 209,42 poin.
"Atau secara ytd (year to date) meningkat sebesar 10,79 persen," kata Mahendra dalam naskah pidato peringatan 45 tahun diaktifkannya kembali pasar modal pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Demikian juga, nilai kapitalisasi pasar atas saham syariah secara ytd mengalami peningkatan sebesar 11,79 persen. Bila sebelumnya nilai kapitalisasi tersebut Rp 3.983,65 triliun, kini menjadi Rp 4.453,24 triliun.
Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di pada 2024, Mahendra menuturkan OJK bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan. Khususnya untuk pengembangan pasar modal syariah.
Salah satu program strategis OJK ke depan adalah mengembangkan aset wakaf melalui pasar modal syariah. OJK juga mendorong pendanaan bagi pelaku industri halal melalui penerbitan efek syariah dengan mekanisme penawaran umum atupun penerbitan melalui layanan urun dana (crowdfunding - SCF).
Menurut Mahendra, pasar modal syariah selama 2022 masih mencatatkan pertumbuhan yang positif dan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari aktivitas penghimpunan dana yang terus naik. "Kami mencatat hingga 8 Agustus 2022, terdapat 149 penawaran umum dengan total emisi sebesar Rp 151,18 triliun. Sebanyak 48 d iantaranya adalah emiten baru," kata dia.
Selain itu, kinerja positif terlihat sepanjang kuartal II 2022. Saat itu pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.276,19 pada 21 April 2022. Nilai kapitalisasi pasarnya pun menembus Rp 9.555 triliun pada 28 April 2022.
Meski pada kuartal II hingga kuartal III tahun ini juga diwarnai berbagai dinamika pasar akibat tekanan inflasi global, Mahendra melanjutkan hingga penutupan perdagangan 9 Agustus 2022, IHSG masih mencatatkan kinerja yang sangat baik. IHSG ditutup di level 7.102,88 poin atau tumbuh 7,92 persen secara ytd.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.315triliun atau secara ytd juga meningkat sebesar 12,83 persen. "Kinerja IHSG serta kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia ini juga merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga, bahkan hampir semua
Bursa ASEAN mengalami pertumbuhan negatif," ujarnya.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: OJK: Investor Pasar Modal 9,38 Juta, 59 Persen di Bawah 30 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.