TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar bakal dibatasi mulai bulan depan.
“Insyaalah diterbitkan Agustus, kita harus kerja cepat ini, item-itemnya sudah ada,” kata Arifin saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2022.
Arifin memastikan pembatasan pembelian BBM bersubsidi tersebut setelah izin prakarsa untuk revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM terbit pada bulan ini.
Dengan izin prakarsa itu, kata Arifin, kementeriannya melakukan sejumlah perbaikan berdasar pada situasi terkini serapan BBM subsidi di tengah masyarakat.
Sementara itu, harga minyak dunia turut diperhatikan untuk menyesuaikan dengan potensi tambahan anggaran menyusul rencana penambahan kuota BBM bersubsidi pada paruh kedua tahun ini.
“Kita harus lihat fluktuasi harga minyak dunia. Kan sekarang masih berfluktuasi yang US$ 117 per barel. Kemarin sempat turun sedikit di atas US$ 100 per barel,” ucap Arifin.
Lebih jauh, Arifin menyatakan pemerintah juga berencana menambah kuota tambahan BBM bersubsidi pada paruh kedua tahun ini jika terjadi lonjakan konsumsi di tengah masyarakat. “Kita jamin pasokan, cuma itu lah bawah nanti ada kemungkinan worst case."
Selanjutnya: Jika tak dibatasi, stok Pertalite dan Solar bakal habis pada Oktober 2022.